Bank Syariah BUMN Hasil Merger akan Miliki 10 Direksi

Bank hasil merger antara PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT Bank BNI Syariah (BNIS) akan bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

oleh Athika Rahma diperbarui 11 Des 2020, 10:55 WIB
Diterbitkan 11 Des 2020, 10:55 WIB
20170209-Bank-Syariah-Jakarta-AY
Suasana transaksi perbankan Syariah di BRI Syariah, Jakarta, Kamis (9/2). Sampai akhir 2016 pertumbuhan perbankan syariah mencapai 19,67 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Rencana penggabungan tiga bank syariah yang berada di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kian nyata. Saat ini telah diputuskan nama, jumlah direksi dan juga logo bank syariah hasil merger tersebut. 

Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN Hery Gunardi menjelaskan, bank hasil merger antara PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT Bank BNI Syariah (BNIS) akan bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

"Nama ini akan digunakan secara efektif oleh PT Bank BRIsyariah Tbk. selaku bank yang menerima penggabungan," jelas Hery dalam keterangan tertulis, Jumat (11/12/2020). 

Perubahan nama tersebut juga diikuti dengan pergantian logo. Kantor pusat Bank Hasil Penggabungan akan berada di Jl. Abdul Muis No. 2-4, Jakarta Pusat, yang sebelumnya merupakan kantor pusat BRIS.

Rencananya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk ini akan memiliki 10 Direksi. "Nama-nama tiap Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank Hasil Penggabungan akan dibahas dalam RUPSLB BRIS diperkirakan akan dilaksanakan pada 15 Desember 2020," tambah Hery. 

Posisi 10 direksi yang akan mengelola PT Bank Syariah Indonesia Tbk terdiri dari Direktur Utama, dua posisi Wakil Direktur Utama, dan masing-masing satu Direktur Wholesale & Transaction Banking, Retail Banking, Sales & Distribution, Information Technology & Operations, Risk Management, Compliance & Human Capital, serta Finance & Strategy.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kebangkitan Ekonomi Syariah

Hery Gunardi melanjutkan, seluruh proses dan tahapan-tahapan merger akan terus dikawal hingga penggabungan ketiga bank syariah BUMN selesai dilakukan.

Dia memastikan segala rencana perubahan dan penyesuaian operasional telah sesuai dengan tujuan dan kegiatan operasional bank hasil merger, yang memiliki visi menjadi Top 10 bank syariah terbesar di dunia dalam 5 tahun ke depan dan sebagai Top 10 bank terbesar di Indonesia.

Kehadiran Bank Syariah Indonesia akan menjadi tonggak kebangkitan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, entitas baru ini tentu memerlukan identitas yang kuat dan Direksi yang berpengalaman untuk menjalankan operasionalnya.

"Dengan Direksi yang akan diisi oleh orang-orang berpengalaman di bidangnya, visi Bank Syariah Indonesia untuk menjadi salah satu bank syariah terbesar di dunia akan semakin mantap dan yakin bisa kita wujudkan,” ujar Hery. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya