Liputan6.com, Jakarta - Peneliti Senior sekaligus Ekonom PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hotradero mengatakan pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 akan membaik dibanding 2020, dikarenakan adanya vaksin.
“Pertumbuhan ekonomi dunia baru akan positif pada tahun 2021, pertumbuhan ekonomi dunia menurut IMF tahun 2020 minus 4,4 persen, dan tahun 2021 5,2 persen. Dan pertumbuhan ekonomi Asia menurut ADB tahun 2020 minus 0,7 persen, dan tahun 2021 6,8 persen,” kata Poltak dalam Allianz Journalist Writing Competition Announcement, Senin (14/12/2020).
Baca Juga
Sementara menurut perkiraan Kementerian Keuangan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 antara minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen.
Advertisement
Sementara itu, proyeksi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh OECD tahun 2020 minus 3,3 persen, dan prediksi tahun 2021 sebesar 5,3 persen.
Sedangkan menurut ADB tahun 2020 Indonesia diprediksi minus 1 persen, namun tahun 2021 Indonesia diproyeksikan tumbuh positif 5,3 persen.
“Fokus tahun 2021 itu ekonomi akan membaik lebih baik dari 2020 karena vaksin,” katanya.
Walaupun diketahui Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang buruk dalam 2 kuartal berturut-turut yang menyebabkan Indonesia masuk jurang resesi. Pada kuartal I 2020 minus 5,32 persen dan kuartal III minus 3,4 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kian Membaik
Poltak optimis pertumbuhan ekonomi di kuartal II dan kuartal III tahun 2021 akan lebih baik dibanding tahun 2020. Ini lantaran diperkirakan perekonomian di dunia dan di Indonesia akan menggeliat kembali ke arah yang positif.
“Kuartal I 2021 mungkin akan berat, akan tetapi kedepan kalau kita lihat setelah Maret akan mulai tumbuh sehingga kuartal II dan III akan ada pertumbuhan yang lebih baik. Meskipun angka pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 jelek banget,” ujarnya.
Kendati pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 buruk, hal itu bisa menjadi patokan bagi pertumbuhan ekonomi tahun 2021. Apalagi kini Pemerintah Indonesia sudah menghadirkan vaksin yang ditargetkan bisa mendukung kembali aktivitas sosial dan mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi positif.
“Jadi kita melihat proyeksi umum bahwa ada perbaikan pada aktivitas manusia, orang-orang sudah tahu bagaimana cara menjaga diri dan juga ada vaksin yang kita lihat saat ini ada 3 vaksin yang sudah lulus uji klinik fase 3, kedepannya akan lebih banyak lagi vaksin sehingga diperkirakan tahun 2021 keadaan lebih menjadi baik,” pungkasnya.
Advertisement