Ma'ruf Amin Minta PNS Ubah Pola Pikir Jadi Lebih Digital, Seperti Apa?

Ma'ruf Amin menekankan perubahan sikap dan pola pikir (mindset) para PNS untuk bisa beradaptasi secara digital.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 17 Des 2020, 12:13 WIB
Diterbitkan 17 Des 2020, 12:13 WIB
Wapres Ma'ruf Amin
Wapres Ma'ruf Amin mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS untuk mempercepat transformasi digital. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS untuk mempercepat transformasi digital dalam sistem pemerintahan. PNS perlu fokus dalam memberikan pelayanan digital kepada masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Ma'ruf Amin menekankan perubahan sikap dan pola pikir (mindset) para PNS untuk bisa beradaptasi secara digital.

"Transformasi digital dalam pelayanan publik harus diikuti perubahan mindset. Ini juga mencakup bagaimana mengintegrasikan seluruh area layanan sehingga mampu menciptakan suatu nilai tambah yang memberikan kepuasa pada masyarakat sebagai pengguna layanan," jelas dia dalam Rakornas Kepegawaian secara virtual, Kamis (17/12/2020).

Ma'ruf Amin mengatakan, transformasi digital harus dibarengi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Visi Indonesia maju salah satunya dicapai lewat SDM unggul. Salah satu kunci adalah kesiapan SDM, baik dari aspek pengetahuan, keahlian, dan kemampuan kerja," ujar dia.

Di sisi lain, pemerintah disebutnya juga terus berbenah untuk menciptakan sistem e-government. Ini penting untuk mengejar ketertinggalan dalam hal pelayanan digital. Sebab, menurut data e-Government Development Index, Indonesia masih bercokol di posisi 88.

Selain melakukan digitalisasi, Ma'ruf Amin menambahkan, pemerintah juga berupaya untuk melakukan reformasi birokrasi yang berkesinambungan dengan program e-government, yakni mempermudah pelayanan.

"Penyederhanaan birokrasi merupakan momentum tepat untuk pengalihan ASN. Dari struktural ke fungsional harus diikuti standarisasi kompetensi dasar seluruh ASN, terutama penguasaan teknologi informasi. Ini penting dalam rangka mewujudkan digitalisasi pemerintah," tutur dia.

 

Saksikan Video Ini

Kemajuan Teknologi Harus Diimbangi ASN yang Kreatif dan Inovatif

Hari Pertama Kerja di Kantor saat PSBB Transisi
Aktivitas pegawai pada hari pertama kerja di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi di Badan Kepegawaian Daerah, Balai Kota DKI Jakarta, Senin (8/6/2020). PNS di lingkungan Pemprov DKI kembali mulai bekerja di kantor dengan sistem shifting. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Kemajuan teknologi telekomunikasi yang berkembang sangat pesat perlu diimbangi dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kreatif dan inovatif.

Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) sebagai institusi Negara yang bertanggung jawab pada penggunaan spektrum frekuensi dan pengawasan alat dan perangkat telekomunikasi menyadari kebutuhan sumber daya manusia (SDM) menggelar Innovations of Frequency and Standardization Festival (IFaSFest) 2020.

Dirjen SDPPI Ismail mengungkapkan, melalui IFaSFest Ia berharap seluruh tenaga muda ASN Ditjen SDPPI dapat berkontribusi besar bagi kemajuan telekomunikasi di Indonesia. Sehingga tenaga muda SDPPI diharapkan dapat menimbulkan suatu konsep untuk berpikir dengan cara baru.

“Karena ke depannya ada tantangan luar biasa yang harus dihadapi dalam memajukan telekomunikasi di Indonesia,” ujar Ismail dalam keterangan tertulisnya di Jakarta (15/12/2020).

Dia mengatakan harus ada penyesuaian pada IFaSFest 2020, karena tidak mungkin seperti tahun-tahun sebelumnya. Semangat utama dari IFaSFest itu adalah komunikasi yang bottom up antara teman-teman pegawai dan pimpinan di Ditjen SDPPI.

"Keterlibatan staf-staf muda tidak di pusat saja, tapi banyak di daerah. Ini menjadi ajang kami untuk bisa bertemu di IFastFest. involvement dan engagement. IFastFest juga membawa culture creative dan innovation. Ini yang kita hadapi teknologi. Teknologi yang berkembang sangat pesat ini hanya bisa diatur dengan orang-orang yang kreatif dan inovatif. Karena masyarakat itu bukan diatur, tapi diberikan kebebasan memanfaatkan teknologi. Agar kebebasan tidak terjadi interverensi. bebas tapi tidak terjadi gangguan,” jelasnya.

Ajang kompetisi tahunan kali ketiga ini bertujuan mengembangkan inovasi dalam meningkatkan kualitas layanan publik. Penggalian ide kreatif dan inovatif para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Ditjen SDPPI tersebut sekaligus sebagai bagian dari branding lembaga.

Tahun lalu, IFaS-Fest 2019 mengangkat tema Go Branding, menunjukkan kepada masyarakat bagaimana keragaman inovasi mampu memberikan solusi terbaik. Sedangkan pada kegiatan perdana, IFast- Fest 2018 mengangkat tema Innovation Sharing.

Ini merupakan rintisan dalam mengaplikasikan secara konsisten ide, gagasan dan konsep kreatif yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

Sesditjen SDPPI R Susanto beranggapan bahwa IFaS-Fest 2020 ini merupakan yang tersulit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,

“ini merupakan tahun ke tiga yang sudah terjadi terkait dengan IFaS-Fest dan ini menjadi tahun tersulit yang kita rumuskan, karena kita sedang dalam situasi pandemi covid19 dan hasil dari itu semua kita dapat melaksanakan IFaS-Fest 2020 dengan cara online dan dapat diikuti oleh semua pegawai Ditjen SDPPI diseluruh Indonesia meskipun dengan cara dan metode yang berbeda” jelasnya.

Infografis PNS Bekerja dari Rumah Bakal Efektif?

Infografis PNS Bekerja dari Rumah Bakal Efektif?
Infografis PNS Bekerja dari Rumah Bakal Efektif? (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya