Lewat One Village One Outlet, Pertamina Jamin Pasokan BBM hingga ke Desa

Pertamina mencanangkan program one village one outlet

oleh Tira Santia diperbarui 21 Des 2020, 14:57 WIB
Diterbitkan 21 Des 2020, 14:57 WIB
Pertamina Siapkan 4.308 Pertashop hngga Akhir Tahun Guna Permudah Akses Masyarakat
(Foto:Dok.PT Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Kementerian Koperasi dan UKM dengan Pertamina tentang Pemberdayaan Koperasi dan UMKM.

“Kita sudah ada Kerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, dan kini Alhamdulillah dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Tentu kita harapkan ini bisa mempercepat pembangunan dari Pertashop,” kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Senin (21/12/2020).

Menurutnya Pertamina sebagai BUMN mempunyai tanggung jawab selain menyediakan BBM dan elpiji, melainkan harus memudahkan akses masyarakat dalam mendapatkan dan menggunakan produk Pertamina.

“Jadi hari ini kita memiliki sekitar 7000 SPBU, tapi dengan 70 ribu desa yang ada di Indonesia tentu ini sangat kurang. Kita dengar juga bagaimana masyarakat desa untuk mendapatkan BBM, elpiji harus menempuh jarak 15 km. Kita melihat inilah tantangan kita sebagai negara yang dengan 17 ribu pulau,” ungkapnya.

Oleh karena itu Pertamina mencanangkan program one village one outlet, dengan target dalam 4-5 tahun ke depan atau sampai tahun 2024, program Pertashop ini setiap tahunnya mulai dari 2021 bisa terwujud 10 ribu Pertashop.

“Pertashop ini sebetulnya BBM satu harga, bedanya kalau BBM satu harga di daerah 3T adalah BBM subsidi kalau ini Non-subsidi, jadi baik BBM maupun elpiji ini sama-sama non subsidi. Sekaligus kita memberikan edukasi agar masyarakat sampai ke desa juga menggunakan BBM yang ramah lingkungan,” jelasnya.

Sekaligus dalam hal UMKM ini dengan nantinya ikut terlibat dalam distribusi BBM yang nonsubsidi, dan konsumen dari BBM dan elpiji non subsidi ini memperlihatkan UMKM sudah naik kelas, tidak lagi masuk kategori masyarakat miskin yang menerima subsidi energi dari Pemerintah.

Tentunya ini merupakan salah satu cara dari Pertamina juga di dalam undang-undang BUMN, tugas Pertamina bukan hanya mencari keuntungan semata, tapi juga untuk melakukan pembinaan, peningkatan, pengembangan UMKM, sekaligus menjadi driver pertumbuhan ekonomi nasional.

“Alhamdulilah Kerjasama ini menurut saya sangat tepat dan akan bisa membantu, mengingat lebih dari 90 persen tenaga kerja terserapnya di sektor UMKM. Dan kontribusi PDB lebih dari 60 persen dari UMKM ke PDB nasional,” katanya.

Dengan Kerjasama ini diharapkan Pertamina bisa memberikan kontribusi lebih lagi kepada masyarakat dan juga negara. Sehingga Pertamina bisa memberikan program kemitraan untuk UMKM.

“Nanti setelah kami mendapatkan data-data UMKM yang memang bisa kami gandeng, ada alokasi dan anggaran kita setiap tahun dan untuk tahun depan ada,” pungkasnya.   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pertamina Bangun Storage BBM di Kawasan Pelabuhan Patimban

Pertamina Refinery Unit III Plaju meraih kembali penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) dengan peringkat Hijau
Pertamina Refinery Unit III Plaju meraih kembali penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) dengan peringkat Hijau

Dalam rangka mendukung aksesibilitas energi untuk Proyek Strategis Nasional, Pelabuhan Patimban yang telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada hari Minggu (20/12), PT Pertamina (Persero) menyiapkan pembangunan Storage Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kawasan Pelabuhan Patimban.

Pada acara peresmian, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan Pertamina telah berperan untuk memenuhi kebutuhan energi di Pelabuhan Patimban dan sekitarnya dengan membangun storage BBM.

"Pertamina akan melakukan pembangunan dukungan energi bagi Pelabuhan Patimban dansekitarnya. Pelabuhan Patimban yang akan terkondisi dengan jalan tol dan jalan kereta api inidiharapkan dapat meningkatkan potensi pembangunan 10 kawasan industri di sepanjang koridorutara Jawa. Sehingga perekonomian meningkat dan memberikan manfaat yang luas padamasyarakat,” kata Budi Karya Sumadi di hadapan Presiden Joko Widodo.

Menjelaskan lebih lanjut, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menyampaikan bahwa dalam upaya mencapai ketahanan energi nasional, Pertamina terus memastikan aksesibilitasenergi dapat terlaksana dengan baik di seluruh Indonesia, mulai dari wilayah perkotaan hinggawilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).

Hal ini termasuk juga mendukung aksesibilitasenergi untuk Proyek Strategis Nasional Pelabuhan Patimban.

“Pembangunan Storage BBM ini akan memberikan kemudahan dalam rangka mendukungseluruh aktivitas kendaraan, kapal, dan sarana operasi di Pelabuhan Patimban yang sudah mulaiberoperasi. Melalui perhitungan yang sudah kami lakukan, Storage BBM ini juga akan jauh lebihefektif dalam melakukan pelayanan, melengkapi fasilitas yang sudah ada saat ini. Secara jangkapanjang, ini adalah investasi yang baik bagi Pertamina dan bagi seluruh pelanggannya,” jelasNicke Widyawati.

Menurut Nicke, pembangunan Storage BBM ini cukup strategis karena Pertamina selakuBUMN, menciptakan kehadiran negara untuk melayani kebutuhan operasi pelabuhan.

Storage BBM ini pun akan memberikan aksesibilitas yang lebih dekat dan mudah dalam pelayanansecara langsung di Pelabuhan Patimban. Saat ini, daerah sekitar Pelabuhan Patimbanmendapatkan distribusi BBM melalui Storage di Tanjung Priok dan Balongan yang relatif lebihjauh.

"Selain memberikan dukungan energi dan memastikan pelayanan maksimal di Pelabuhan Patimban sebagai bentuk menjaga ketahanan energi nasional, harapan kami pergerakan aktifitas di Pelabuhan Patimban dan sekitarnya ini juga akan meningkatkan pertumbuhan ekonominasional,” tutup Nicke. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya