OJK: Rencana Vaksinasi Covid-19 Membuat Sektor Keuangan Semakin Stabil

Penguatan di pasar saham menjelang akhir tahun ditopang oleh investor domestik di tengah masih berlanjutnya net sell non residen.

oleh Athika Rahma diperbarui 28 Des 2020, 19:45 WIB
Diterbitkan 28 Des 2020, 19:45 WIB
Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa perkembangan stabilitas sektor keuangan hingga November 2020 masih menunjukan kondisi yang positif dengan profil risiko yang tetap terjaga. Informasi positif dari data sektor riil dan dimulainya vaksinasi mendorong pasar keuangan global termasuk Indonesia menguat di Desember 2020.

Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo menjelaskan, sampai dengan 18 Desember 2020, IHSG menguat sebesar 8,76 persen (mtd) dan kembali di atas level 6.000. Penguatan juga terjadi pasar SBN dengan rerata yield SBN turun sebesar 28.3 bps mtd.

Penguatan di pasar saham menjelang akhir tahun ditopang oleh investor domestik di tengah masih berlanjutnya net sell non residen sebesar Rp 3,19 triliun (mtd). Sementara, investor non residen mencatatkan net buy di pasar SBN sebesar Rp 5,02 triliun (mtd).

Kinerja intermediasi keuangan juga masih sejalan dengan perkembangan perekonomian nasional. Dana Pihak Ketiga (DPK) di bulan November 2020 masih tumbuh relatif tinggi sebesar 11,55 persen (yoy).

"Sementara itu, perbankan berhasil menyalurkan kredit baru sebesar Rp 146 triliun, namun pelunasan kredit dan hapus buku tercatat masih lebih besar dari kredit baru sehingga secara keseluruhan pertumbuhan kredit terkontraksi -1,39 persen (yoy)," jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin (28/12/2020).

Kontraksi pertumbuhan kredit dipicu masih lemahnya permintaan kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi khususnya di daerah-daerah yang termasuk dalam high risk penyebaran Covid 19.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Non-Bank

Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Di industri keuangan non-bank, piutang Perusahaan Pembiayaan juga terkontraksi sebesar -17,1% yoy didorong oleh kontraksi pembiayaan jenis multiguna yang menjadi penyumbang terbesar dalam piutang pembiayaan.

Sementara, industri asuransi tercatat menghimpun pertambahan premi sebesar Rp 22,8 triliun dan fintech P2P Lending November 2020 mencatatkan outstanding pembiayaan sebesar Rp 14,10 triliun atau tumbuh sebesar 15,7 persen yoy.

Hingga 22 Desember 2020, jumlah penawaran umum yang dilakukan emiten di pasar modal mencapai 164, dengan total nilai penghimpunan dana mencapai Rp 117,42 triliun. Dari jumlah penawaran umum tersebut, 49 di antaranya dilakukan oleh emiten baru. Dalam pipeline saat ini terdapat 57 emiten yang akan melakukan penawaran umum dengan total indikasi penawaran sebesar Rp15,05 triliun.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya