MRT Jakarta Berencana Caplok KCI, Serikat Pekerja: Integritas Yes, Akuisisi No

PT MRT Jakarta berencana mengakuisisi 51 persen saham PT KCI dari PT KAI.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jan 2021, 20:35 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2021, 20:35 WIB
Rampung 98 Persen, Begini Wujud Proyek MRT Fase I
Sejumlah kereta Mass Rapid Transit (MRT) berjajar di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (20/2). MRT Jakarta akan segera dioperasikan pada Maret 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) menolak rencana korporasi PT MRT Jakarta dengan PT KCI. SPKA menolak jika PT MRT Jakarta mengakuisisi 51 persen saham PT KCI dari PT KAI.

"SPKA menyampaikan sikap dengan tegas, integritas yes, akuisisi no," kata Ketua Umum SPKA, Edi Suryanto dalam siaran persnya, Jakarta, Selasa (12/1).

Edi mengatakan, akuisisi tersebut dinilai berpotensi akan merusak sistem transportasi perkeretaapian yang saat ini sudah mapan. Saat ini sistemnya sudah terintegrasi dalam satu kesatuan.

Bila akuisisi dilakukan, maka sistem yang telah terbangun ini akan terpecah-pecah. Sementara pengintegrasian antar moda bisa dilakukan tanpa proses akuisisi.

"Integrasi antar moda bisa dilakukan tanpa perlu akuisisi," kata dia.

PT KAI Grup kata Edi harus bisa mempertahankan warisan jumlah penumpang yang bisa diangkut setiap tahunnya. Termasuk potensi big data dari tiket penumpang KRL Jabodetabek.

"Sangat ironi sekali jika akuisisi saham ini, BUMD Mendapat porsi yang lebih besar daripada BUMN," kata dia.

Idealnya, lanjut Edi, BUMN mendapatkan porsi saham mayoritas. Sebab BUMN lebih elastis dalam pengembangan bisnis secara nasional.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


KCI Sudah Terbukti

Jadwal Operasional KRL Kembali Normal
Kereta Commuter Line melintas di Stasiun Jatinegara, Jakarta, Senin (19/10/2020). Meski kembali normal, PT KCI tetap membatasi jumlah penumpang, yakni 74 orang per kereta atau 40 persen dari kapasitas dan mengimbau patuh protokol kesehatan sesuai aturan PSBB. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selain itu, jika PT KCI sudah terbukti lebih baik bisa menjadi contoh layanan kereta api perkotaan yang mengutamakan keselamatan, keamanan, kenyamanan dan tepat waktu. Beberapa hal lain yang perlu dipertimbangkan lainnya antara lain, PT KAI lebih berpengalaman dalam pengelolaan moda transportasi berbasis rel dan memiliki lintas operasional yang lebih panjang dan komplek.

Biaya dan pengorbanan PT KAI yang telah dikeluarkan untukpembebasan dan penertiban di wilayah operasional PT KCI serta pembangunan dan penataan kawasan sangat besar. Brand Image kereta commuter sudah sangat bagus.

Pengorbanan 3 syuhada pekerja KAI agar tidak sia-sia demi nama baik dan bukti kecintaan pada perusahaan. Termasuk pada pelanggan sampai rela mengorbankan nyawanya pada saat bertugas.

Untuk itu, SPKA mendukung integrasi antar moda secara terpadu. Pihaknya juga meminta kepada Pemerintah Pusat untuk tidak menyetujui rencana korporasi ini.

"Kami meminta kepada Pemerintah Pusat untuk tidak memilih Aksi Korporasi PT MRT Jakarta yang akan mengakuisisi 51 persen saham PT KCI dari PT KAI sehinggakepemilikan PT KAI menjadi 49 persen," kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya