Erick Thohir: 80 Persen Respons Publik pada BUMN Positif

Erick Thohir salut atas kepercayaan luar biasa industri pasar modal pada BUMN, yang secara harga saham bisa menyaingi bahkan mengalahkan perusahaan asing.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 31 Jan 2021, 08:31 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2021, 20:05 WIB
Pertemuan Menteri BUMN Erick Thohir dengan Sandiaga Uno
Pertemuan Menteri BUMN Erick Thohir dengan Sandiaga Uno

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi kinerja BUMN yang telah berjibaku selama pandemi Covid-19. Menurutnya, kerja keras tersebut telah berbuah hasil yang positif bagi publik di Indonesia.

Dalam acara puncak BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS), Sabtu (29/1/2021), Erick mengatakan jika persepsi publik pada kinerja perusahaan pelat merah 80 persen di antaranya adalah positif.

"Kalau kita lihat hasil persepsi kepada publik ini sangat baik untuk BUMN. Bukannya geer, tapi 60 persen itu pemberitaan lumayan, BUMN terlihat. 80 persen bahkan responsnya positif," ujarnya.

Tak hanya itu, Erick juga salut atas kepercayaan pasar modal yang luar biasa pada BUMN, yang secara harga saham bisa menyaingi bahkan mengalahkan perusahaan-perusahaan asing dan swasta.

"Kita sekarang pertama kalinya saham-saham BUMN dinilai tidak kalah atraktifnya dengan perusahaan-perusahaan internasional dan swasta yang ada di Indonesia. Bahkan return-nya dianggap lebih bagus," ungkapnya.

Oleh karenanya, ia memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh direksi BUMN yang sejak masa kepemimpinannya telah banyak membantu.

"Selama setahun ini di bawah kepemimpinan saya dan tentu yang membantu saya, kita bisa satu visi satu hati. Yang tidak lain tentu visi dan misi ini sama, yaitu kepercayaan. Good Corporate Governance, transparansi, itu menjadi kunci daripada sustainability yang ada di BUMN," tuturnya.

Sementara itu, Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, citra BUMN yang konsisten positif, kinerja yang tetap memberikan kontribusi sempurna baik untuk pemerintah maupun rakyat, sampai peran strategis seluruh insan BUMN selama masa pandemi merupakan kinerja bersama yang patut diapresiasi.

Kesan baik dan penerimaan positif tersebut tidak lepas dari kompak dan konsistennya akselerasi serta penguatan dua aspek fungsi internal di seluruh BUMN.

"Pertama, bidang komunikasi publik dengan strategi amplifikasi konten dan pemberitaannya yang masif. Dan kedua, hadirnya program Keberlanjutan atau Corporate Social Responsibility yang lebih tepat sasaran, terstruktur, dan dikelola dengan baik," katanya.

Sebagai inisiator BCOMSS, dia mengungkapkan, dua hal tersebut secara langsung mengantarkan Kementerian BUMN bersama ratusan BUMN di dalamnya menduduki top of mind baik di mata publik maupun pemerintah. BCOMSS 2020-2021 merupakan ajang perdana yang diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi dan sarana temu serta tukar pikiran para praktisi komunikasi dan CSR BUMN.

"BCOMSS 2020-2021 mengadopsi format talkshow yang ditutup dengan apresiasi atau penganugerahan untuk BUMN dengan predikat kinerja terbaik untuk bidang Komunikasi Korporat dan Program Keberlanjutan," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pemerintah akan Bentuk 6 Holding BUMN Tambahan

20160725-Gedung Kementrian BUMN-AY
Gedung Kementrian BUMN. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bakal segera memproses pembentukan 6 induk usaha atau holding BUMN tambahan.

Enam holding BUMN tersebut antarai lain Holding Jasa Survei, Industri Pangan, Industri Pertahanan, Industri Media, Layanan Kepelabuhan dan Layanan Transportasi (Aviasi-Pariwisata).

 

"Sekarang yang sedang kita lakukan ini beberapa rencana holding yaitu 6 holding yaitu jasa survei, industri pangan, industri pertahanan, industri media, layanan kepelabuhan, layanan transportasi," ujar Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan Kementerian Keuangan Meirijal Nur di LPPI Virtual Seminar, Kamis (28/1/2021).

Meirijal mengatakan, di era sebelumnya sudah ada beberapa holding BUMN seperti holding perkebunan, perikanan, pertambangan, minyak dan gas, farmasi dan asuransi.

Saat ini, konsep holding yang dikembangkan akan fokus ke arah ekosistem, dimana ketika ada kesamaan dan interlink bisnis antar BUMN maka perusahaan akan digabung dalam satu holding.

"Misalnya holding Bio Farma itu kemarin yang gabung itu Bio Farma, Kimia Farma dan Indo Farma kemudian berkembang inisiasi untuk menggabungkan anak usaha," katanya.

Meirijal mengatakan, dinamika holding tersebut dilakukan untuk membangun sinergitas dan value creation BUMN yang lebih kuat dalam satu kelompok holding.

"Serta akan mempunyai kemudahan-kemudahan dan fleksibilitas tidak mengambil berbagai keputusan korporasi nantinya," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya