Liputan6.com, Jakarta Pengerjaan jalan darurat dua lajur sepanjang 200 meter pada median Jalan Tol Cipali (Cikopo-Palimanan) Km 122+400 arah Jakarta ditargetkan rampung 10 hari. Sehingga lalu lintas kendaraan/mobil besar di Tol Cipali yang tadinya tersendat bisa kembali lancar.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, target 10 hari itu diberlakukan sejak pengerjaan awal pada 11 Februari 2021 kemarin. Sehingga jalan darurat di Tol Cipali bisa kelar paling lambat Minggu, 21 Februari 2021.
Baca Juga
"Tapi kami upayakan untuk segera lebih cepat. Mudah-mudahan sebelum Senin, hari Minggu pekan depan bisa kita lalui dua lajur arah ke Jakarta, sehingga tidak ada pembatasan jenis kendaraan," ujarnya di Tol Cipali Km 122+400 arah Jakarta, Jumat (12/2/2021).
Advertisement
Jika jalan darurat selesai dikerjakan, Menteri Basuki memastikan mobil besar seperti angkutan logistik bisa lebih aman dan lancar masuk Tol Cipali.
"Makanya saya tadi bilang tidak ada larangan jenis kendaraan kalau sudah jadi (median), karena tetap ada drainasenya, konstruksinya pun sudah bekerja jalan. Kalau itu nanti jadi sementara pun tidak ada pembatasan jenis kendaraan," ungkap dia.
Senada, Presiden Direktur PT Lintas Marga Sedaya (LMS) Firdaus Azis menargetkan pengerjaan jalan darurat Tol Cipali rampung maksimal 10 hari. Sehingga sistem lawan arus (contraflow) yang saat ini diberlakukan sepanjang 1 km bisa disudahi.
"Kita berharap dua jalur sementara yang di tengah sekitar 200 m ini bisa dipergunakan. Setelah itu contraflow sudah tidak ada lagi, jalur pengganti yang dalam perbaikan akan segera selesai," ucap dia.
Setelahnya, mobil besar disebutnya bisa lebih mudah untuk lalu lalang di Tol Cipali. "Jadi kendaraan besar enggak ada masalah," tandasnya.
Â
Â
Saksikan Video Ini
Langkah Menteri PUPR Soal Tol Cipali Ambles: Pangkas Contraflow hingga Jalur Darurat
Jalan Tol Cipali (Cikopo-Palimanan) Km 122+400 arah Jakarta ambles pada 9 Februari 2021. Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Basuki Hadimuljono meninjau langsung ke lokasi Tol Cipali ambles.
Hasilnya, ditemukan jika karakteristik tanah ekspansif dengan drainase di bagian tengah yang tidak lining. Menteri Basuki pun menginstruksikan tiga langkah penanganan cepat di Km 122 Tol Cipali arah Jakarta. Pertama, dengan memperpendek sistem lawan arus (contraflow) dari 9 km menjadi 1 km.
"Karena memang kendaraan logistik kan pelan, sehingga dari contraflow yang 9 km dia jadi menyebabkan antrian yang panjang. Sekarang contraflow-nya hanya 1 km, dia mengurangi antrian," ujar Menteri Basuki di Tol Cipali Km 122+400 arah Jakarta, Jumat (12/2/2021).
Selanjutnya, ia meneruskan, akan dipersiapkan jalan darurat pada median lajur Tol Cipali sepanjang 200 meter. Pengerjaan target rampung 10 hari sejak dimulai pada 9 Februari 2021 lalu.
"Sehingga nanti tidak ada lagi contraflow, tetap ini dua lajur ke arah Jakarta. Schedule-nya paling lambat 10 hari ke depan. Tapi kami upayakan untuk segera lebih cepat," kata Menteri Basuki.
Ketiga, kontraktor disebutnya akan memasang pondasi bore pile pada titik jalan ambles di Km 122 Tol Cipali arah Jakarta. Sehingga operasional Tol Cipali akan kembali normal dalam waktu sekitar 1,5 bulan.
"Kita akan bikin boring di sini untuk menahan, baru pakai permanen. Itu kira-kira 1,5 bulan," jelas Menteri Basuki.
Lebih lanjut, Menteri Basuki memaparkan, kondisi tanah ambles di Km 122 Tol Cipali ini terjadi akibat tanah yang ekspansif dan kondisi topografi sama dengan drainase, sehingga sistem drainase akan fokus diatasi.
"Kalau gelicir gini pasti ada air yang masuk. Bukan karena sungai yang meluap di sana, pasti ada air yang masuk. Sehingga kami akan mengatasi itu di lokasi lain supaya tidak ada air yang merembes ke badan jalan yang menyebabkan gelincir ini," tuturnya.
Â
Â
Advertisement