Liputan6.com, Jakarta Di mana ada kemauan di situ ada jalan. Di mana ada ruang, di situ ada peluang. Mungkin ini bisa menggambarkan kejelian para Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) bersama warga memanfaatkan lahan kosong di kolong jalan tol sebagai lokasi budidaya lele.
Memang, selama ini kolong tol menjadi lokasi yang bisa dibilang terbengkalai. Tak heran kerap dijadikan lokasi hunian para tunawisma.
Siapa sangka, ide muncul dari warga dan PPSU untuk menjadikan kolong Tol Becakayu, di Kalimalang, Jakarta Timur, sebagai lokasi membudidayakan lele.
Advertisement
Keberadaan budidaya lele di kolong tol bisa ditiru di lokasi-lokasi lain. Ini mungkin bisa menjadi bagian dari upaya pemerintah mendorong budidaya perikanan nasional.
Seperti diketahui, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan produksi perikanan budidaya untuk 2021 mencapai sekitar 19,47 juta ton. Angka tersebut naik dari target produksi tahun 2020 sebanyak 18,44 juta ton.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto menyampaikan, dari total target sebesar 19,47 juta ton terdiri dari ikan sebesar 7,92 juta ton dan rumput laut 11,55 juta ton.
Dari pantauan Liputan6.com, PPSU dan warga antusias merawat lele budidayanya di sebuah bak besar bulat maupun persegi.
Mulai dari membersihkan bak hingga memantau kondisi lele yang nantinya akan siap dipanen bila sudah waktunya.
Pemerintah melalui KKP terus mendorong produksi budidaya ikan air tawar di masyarakat. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto beberapa waktu lalu menyatakan, gairah masyarakat untuk melakukan usaha budidaya menunjukkan nilai strategis dari perikanan budidaya sebagai pemasok kebutuhan pangan masyarakat berbasis ikan dan penggerak ekonomi nasional.
"Pertumbuhan produksi perikanan nasional yang terus naik, menunjukkan kebutuhan masyarakat akan protein hewani yang terus meningkat," ujar dia dalam pernyataan resminya.
Perawatan budidaya lele dikerjakan warga dan PPSU dengan telaten. Salah satunya memberi makan lele agar bisa besar dan siap dipanen.
Usaha budidaya ikan air tawar seperti lele menjadi populer di kalangan pembudidaya karena waktu pemeliharaan yang relatif singkat dengan modal yang terjangkau serta memiliki pasar yang cukup luas karena digemari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Hasil pun mulai terlihat, lele budidaya para PPSU ini terus membesar yang nantinya siap dijual ke masyarakat.
Selama ini lele memang menjadi salah satu konsumsi hewani di masyarakat. Disebut jika lele mengandung gizi yang baik.
Lele yang sudah siap dipanen pun diangkat. Hasil budidaya lele kemudian dijual kepada warga dengan harga Rp 25 ribu per kilogram.