Harga Minyak Sentuh Level Termahal dalam 1 Tahun

Harga minyak melonjak sekitar 3 persen pada perdagangan Jumat, sentuh level tertinggi dalam lebih dari setahun.

oleh Andina Librianty diperbarui 06 Mar 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2021, 08:00 WIB
Bursa Saham AS Positif Bikin Harga Minyak Naik
Harga minyak cenderung variatif didorong sentimen ketegangan Rusia-Ukraina dan serangan Amerika Serikat ke Irak.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak melonjak sekitar 3 persen pada perdagangan Jumat, sentuh level tertinggi dalam lebih dari setahun. Lonjakan harga minyak ini menyusul laporan pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari perkiraan dan keputusan OPEC dan sekutunya untuk tidak meningkatkan pasokan pada bulan April.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (6/3/2021), harga minyak untuk kontrak berjangka Brent naik USD 2,62 atau 3,9 persen menjadi USD 69,36 per barel. Sesi tertinggi untuk tolok ukur global merupakan yang tertinggi sejak Januari 2020.

Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik USD 2,26 atau 3,5 persen ke USD 66,09 per barel.

Untuk minggu ini, Brent naik 5,2 persen dan menjadi kenaikan dalam 7 minggu berturut-turut untuk pertama kalinya sejak Desember 2020. Sementara harga minyak WTI naik sekitar 7,4 persen setelah naik hampir 4 persen minggu lalu.

Kedua kontrak harga minyak tersebut melonjak lebih dari 4 persen pada hari Kamis setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) memperpanjang pembatasan produksi minyak hingga April, memberikan pengecualian kecil ke Rusia dan Kazakhstan.

"OPEC+ menetapkan pendekatan hati-hati ... memilih untuk meningkatkan produksi hanya 150.000 barel per hari (bph) pada April. Sementara pelaku pasar mengharapkan kenaikan 1,5 juta barel per hari," kata Analis Minyak UBS Giovanni Staunovo.

Investor terkejut bahwa Arab Saudi telah memutuskan untuk mempertahankan pemotongan sukarela sebesar 1 juta barel per hari hingga April bahkan setelah kenaikan harga minyak dalam dua bulan terakhir yang didukung oleh program vaksinasi COVID-19 di seluruh dunia.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Prediksi Harga Minyak Direvisi

Ilustrasi Harga Minyak Naik
Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Beberapa peramal merevisi ekspektasi harga emas mereka naik menyusul keputusan OPEC+.

Goldman Sachs menaikkan perkiraan harga minyak mentah Brent sebesar USD 5 menjadi USD 75 per barel pada kuartal kedua dan USD 80 per barel pada kuartal ketiga 2021. UBS menaikkan perkiraan Brent menjadi USD 75 per barel dan WTI menjadi USD 72 pada paruh kedua 2021.

Selain itu, pasar mendapat dorongan setelah sebuah laporan menunjukkan ekonomi AS menciptakan lebih banyak pekerjaan daripada yang diharapkan pada bulan Februari.

Laporan nonfarm payroll "menunjukkan bahwa orang Amerika lebih dekat dengan perilaku pra-pandemi yang akan mendorong permintaan yang kuat untuk minyak mentah," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York.

Pedagang juga mencatat kenaikan dolar, yang mencapai tertinggi sejak November, membatasi kenaikan harga minyak mentah. Dolar yang lebih kuat membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya