Harga Minyak Dunia Runtuh karena OPEC+ Bersiap Dongkrak Produksi

Runtuhnya harga minyak dunia juga disebabkan karena kekhawatiran dampak tarif yang dikenalan Amerika Serikat (AS) terhadap pertumbuhan ekonomi global dan permintaan minyak.

oleh Arthur Gideon Diperbarui 04 Mar 2025, 08:30 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2025, 08:30 WIB
Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)
Harga minyak berjangka Brent turun USD 1,19 atau 1,63% dan ditutup pada USD 71,62 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD 1,39 atau 1,99% menjadi USD 68,37 per barel. Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak dunia anjlok lebih dari 1% pada perdagangan hari Senin menyusul laporan bahwa organisasi negara produsen minyak dan sekutunya atau biasa disebut OPEC+ akan melanjutkan rencana peningkatan produksi minyak pada April.

Selain itu, runtuhnya harga minyak dunia juga disebabkan karena kekhawatiran dampak tarif yang dikenalan Amerika Serikat (AS) terhadap pertumbuhan ekonomi global dan permintaan minyak.

Organisasi negara pengekspor minyak dan sekutunya seperti Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+, telah memutuskan untuk melanjutkan rencana peningkatan produksi minyak pada April. Tiga sumber dari kelompok produsen tersebut mengatakan kepada salah kantor berita internasional pada hari Senin.

OPEC+ telah memangkas produksi sebesar 5,85 juta barel per hari (bph), setara dengan sekitar 5,7% dari pasokan global. Pemangkasan ini disepakati dalam serangkaian langkah besar sejak 2022 untuk mendukung harga.

Mengutip CNBC, Selasa (4/3/2025), harga minyak berjangka Brent turun USD 1,19 atau 1,63% dan ditutup pada USD 71,62 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD 1,39 atau 1,99% menjadi USD 68,37 per barel.

Di pasar energi AS lainnya, dimulainya kontrak April mendorong harga minyak diesel AS turun ke level terendah dalam sembilan minggu menjelang akhir musim panas. Harga bensin melonjak ke level tertinggi dalam enam bulan menjelang musim berkendara musim panas.

Presiden AS Donald Trump akan memutuskan pada hari Senin (waktu setepat) berapa tingkat tarif yang akan dikenakannya mulai Selasa pagi terhadap Kanada dan Meksiko. Saat ini AS tengah melakukan negosiasi di menit-menit terakhir mengenai keamanan perbatasan dan upaya untuk menghentikan masuknya opioid fentanil.

Donald Trump telah berjanji untuk mengenakan tarif sebesar 25% pada semua impor dari Kanada dan Meksiko, dengan tarif sebesar 10% pada produk energi Kanada.

“Tarif mungkin akan menghambat pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak, tetapi tarif juga akan membatasi pasokan minyak jika diarahkan kepada produsen minyak, seperti Kanada dan Meksiko,” kata analis PVM Tamas Varga.

 

Balasan Negara Lain

Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)... Selengkapnya

Sektor pengeboran dan jasa minyak Kanada menunjukkan tanda-tanda melambat menjelang ancaman tarif.

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan negaranya siap untuk keputusan apa pun yang diambil Washington.

Sedangkan untuk Tiongkok yang merupakan negara dengan ekonomi terbesar kedua setelah AS, mengatakan sedang mempersiapkan tindakan balasan terhadap tarif yang menargetkan pertanian AS.

 

Data Ekonomi

Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)... Selengkapnya

Pada perdagangan awal, harga minyak mentah mendapat dukungan dari data yang menunjukkan aktivitas manufaktur pada bulan Februari tumbuh pada kecepatan tercepat dalam tiga bulan.

Sementara itu, manufaktur di AS stabil pada bulan Februari, tetapi ukuran harga di pabrik melonjak ke level tertinggi hampir tiga tahun dan butuh waktu lebih lama untuk bahan baku dikirim, yang menunjukkan bahwa tarif impor dapat segera melemahkan produksi.

Analis mengatakan tarif yang direncanakan Trump juga telah meningkatkan kekhawatiran inflasi di Federal Reserve AS. Hal ini dapat menyebabkan Fed mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan permintaan energi.

Kekhawatiran tentang dampak kemungkinan perlambatan pertumbuhan ekonomi pada permintaan minyak menekan harga WTI, yang telah turun sekitar 10% selama enam minggu terakhir.

 

Situasi Ukraina dan Rusia

Ilustrasi harga minyak dunia
Ilustrasi harga minyak dunia (dok: Foto AI)... Selengkapnya

Dalam berita lain, Inggris mengatakan beberapa proposal telah diajukan untuk gencatan senjata dalam pertempuran antara Ukraina dan Rusia, setelah Prancis mengajukan rencana untuk jeda selama satu bulan yang mengarah pada perundingan damai.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya