Harga Minyak Melompat Usai OPEC+ Pertahankan Produksi hingga April

Oil prices jump as OPEC+ keeps production largely steady, Saudi Arabia continues voluntary cut

oleh Tira Santia diperbarui 05 Mar 2021, 08:30 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2021, 08:30 WIB
Ilustrasi Harga Minyak Naik
Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak melonjak setelah OPEC dan sekutunya memutuskan untuk mempertahankan sebagian besar produksi hingga April tahun ini. Arab Saudi juga akan memperpanjang pemotongan produksi secara sukarela satu juta barel per hari hingga April.

Para produsen minyak tersebut, sepakat melanjutkan tingkat produksi saat ini hingga April. Pengecualiaan berlaku bagi Rusia dan Kazakhstan yang diizinkan menambah produksi masing-masing sebesar 130.000 dan 20.000 barel per hari.

Melansir laman CNBC, Jumat (5/3/2021), harga patokan internasional minyak mentah berjangka Brent naik USD 2,68, atau 4,15 persen menjadi USD 66,73 per barel. Sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik USD 2,49, atau 4 persen menjadi uSD 63,78 per barel.

Analis mengharapkan OPEC + bisa membalikkan beberapa pengurangan produksi yang dibuatnya tahun lalu. Harga minyak mentah berjangka telah melonjak ke tingkat sebelum virus dalam beberapa pekan terakhir.

Kenaikan harga minyak didorong langkah pengurangan produksi OPEC + yang substansial dan peluncuran massal vaksin Covid-19 di banyak negara berpenghasilan tinggi.

Menjelang pertemuan, pemimpin de facto OPEC Arab Saudi telah secara terbuka mendorong mitra sekutunya untuk tetap "sangat berhati-hati" pada kebijakan produksi minyak.

Serta memperingatkan kelompok tersebut agar tidak berpuas diri karena berusaha memastikan pemulihan pasar minyak secara maksimal.

Sementara itu, para Pemimpin non-OPEC Rusia, mengindikasikan bahwa mereka ingin melanjutkan peningkatan pasokan, dengan mengklaim pasar telah seimbang sejak bulan lalu.

 

Saksikan Video Ini

Prediksi Analis

Ilustrasi Harga Minyak Naik
Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Analis energi mengatakan kepada CNBC awal pekan ini bahwa mereka telah memperkirakan OPEC + akan membahas kemungkinan mengguyur 1,3 juta barel per hari kembali ke pasar untuk April dan mungkin setelahnya.

Kepala Analis Minyak di Energy Aspects, Amrita Sen, mengatakan jika kapasitas cadangan minyak akan menjadi "tantangan terbesar" bagi grup tersebut.

“Saya mengerti bahwa bukan hanya April yang mereka bicarakan. (Arab Saudi) pada dasarnya mengatakan kepada semua orang: 'Lihat, ini bulan April dan Mei.' Sama seperti yang mereka lakukan di bulan Januari ketika mereka membahas keluaran Februari dan Maret, "kata Sen.

Arab Saudi memahami bahwa produsen minyak, seperti Rusia, Iran dan Uni Emirat Arab, bersedia untuk mulai memompa lebih banyak minyak ke pasar.

Namun, Riyadh tetap "berfokus pada laser" untuk menurunkan persediaan minyak global ke rata-rata lima tahun industri dan dengan demikian akan mendorong grup tersebut untuk menunda pembalikan pemotongan hingga Mei.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya