Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk menargetkan pembiayaan Rp 3 triliun dari Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Adapun 2 hingga 3 aset perusahaan dipersiapkan menampung dana tersebut pada tahun ini.
"Target kita tahun ini, ya kita targetkan 2 hingga 3 perusahaan sebetulnya dengan indikasi Rp 1,5 hingga Rp 3 triliun," ujar Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal dalam diskusi virtual, Jakarta, Senin (8/3/2021).
Baca Juga
Perusahaan pelat merah tersebut telah menyiapkan 9 aset yang ditawarkan untuk tahap pertama. Aset itu yakni Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Jakarta-Cikampek II Elevated.
Advertisement
Kemudian, Semarang-Batang, Gempol-Pandanaan, dan Pandaan-Malang. Lalu, ada juga ruas tol Gempol-Pasuruan, Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung dan Bali Mandara.
Sejauh ini, Jasa Marga belum mengetahui dari ruas tol yang ditawarkan mana yang akan dibiayai oleh LPI. "Aset yang mana, ya nanti kita lihat mana yang menarik bagi SWF sebetulnya, dari sisi kita perlu lihat bisnis appetite dari investor juga," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
LPI Sudah Kantongi Rp 136 Triliun dari Investor Asing
Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan sejauh ini telah banyak perusahaan dan negara yang menunjukkan minat untuk berinvestasi melalui Lembaga Pengelola Dana (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA).
Sejauh ini, sudah ada komitmen investasi sebesar USD 9,5 miliar atau berkisar Rp 136,8 triliun (asumsi kursi Rp 14.409).
"Mengenai Sovereign Wealth Fund, organisasinya sudah dibentuk dan sudah jalan. Komitmen-komitmen dari banyak perusahaan, negara, investasi itu sudah cukup ada USD 9,5 miliar, dan kita lihat lebih mungkin lebih banyak lagi," kata Luhut dalam konferensi pers Business Forum Indonesia Emirates Amazing Weeks pada Jumat (5/3/2021).
Selain itu, kata Luhut, pemerintah juga sudah memberikan alokasi dana sebesar USD 5 miliar untuk LPI. "Pemerintah juga sudah kasih USD 5 miliar dolar di dalamnya," sambungnya.
Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab, Suhail Al Mazroui, memberikan pujian atas terbentuknya LPI meski dilakukan di tengah pandemi Covid-19.
"Saya pikir ini mengagumkan, dan saya optimis dengan ini melihat banyaknya perwakilan internasional yang tertarik," ungkapnya.
Ia pun tak menutup kemungkinan untuk UEA juga turut berinvestasi melalui LPI.
"Kami senang dengan pembentukan SWF (LPI), dan kami melihat untuk bekerjasama, dan mengidentifikasi area untuk investasi bukan hanya untuk sektor pemerintah kami, tapi juga sektor swasta," tuturnya.
Advertisement