Liputan6.com, Jakarta - Usai ditunjuk menjadi Komisaris Utama merangkap sebagai Komisaris Independen PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI awal Maret 2021 ini, Said Aqil Siradj turun langsung ke lapangan meninjau progres pengerjaan LRT Jabodebek di Stasiun LRT Harjamukti, Cibubur, Jakarta Timur, Rabu 10 Maret 2021.
Said Aqil hadir untuk memastikan Proyek Strategis Nasional (PSN) ini selesai tepat waktu meski di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga
"Alhamdulillah, sampai saat ini saya tidak melihat ada kekurangan pada pengerjaan LRT Jabodebek ini, semua berjalan dengan baik. Seluruh pihak terus bekerja keras baik dari Kemenhub, KAI, Adhi Karya, Inka, dan LEN. Saya harapkan proyek ini dapat dioperasikan tepat waktu di bulan Juli 2022," ujar Said Aqil, Rabu (10/3/2021).
Advertisement
Mantan Ketua Umum Pengurus Besar NU ini yakin hadirnya LRT Jabodebek akan mempunyai dampak yang sangat signifikan bagi masyarakat. Transportasi layang ini akan mengurangi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
Said Aqil melihat pelayanan yang diberikan KAI sudah bagus. Menurutnya, KAI secara konsisten menerapkan protokol kesehatan yang ketat di lingkungan perkeretaapian. Dia pun mengapresiasi kinerja KAI yang mempu bertahan di tengah kondisi pandemi Covid-19.
"Kami terus bekerja keras agar seluruh proyek yang sedang berlangsung termasuk LRT Jabodebek selesai pada target yang telah ditentukan. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan jajaran direksi untuk menjadikan KAI sebagai BUMN yang lebih baik lagi dan dapat memberikan nilai tambah kepada masyarakat," ungkapnya.
Sementara Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, proyek LRT Jabodebek merupakan Proyek Strategis Nasional yang jadi salah satu tugas penyelesaian kepada KAI. Dia melanjutkan, LRT Jabodebek merupakan proyek kerja sama sinergi BUMN yang dikoordinir oleh Satker LRT Jabodebek di Kementerian Perhubungan.
"Mari kita sama-sama berdoa dan berniat untuk menyelesaikan proyek ini. Harapannya proyek ini dapat selesai dengan tepat waktu dan dapat bermanfaat bagi masyarakat yang ada di Jabodebek untuk mengurai kemacetan dan meningkatkan kualitas hidup dengan transportasi massal yang lebih baik dari waktu ke waktu," kata Didiek.
Dalam rangkaian tinjauannya tersebut, Said Aqil bersama rombongan mengecek stasiun LRT, ruang kendali uji coba sistem persinyalan atau backup operating control center (BOCC), serta memastikan keandalan sarana LRT Jabodebek dengan menaiki transportasi baru ini dari Stasiun Harjamukti ke Stasiun TMII.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Progres Pembangunan Fase 1 LRT Jabodebek
Per 5 Maret 2021, progres pembangunan fase 1 LRT Jabodebek telah mencapai 83,37 persen. Dengan rincian Lintas Pelayanan I Cawang-Cibubur sebesar 93,67 persen, Lintas Pelayanan II Cawang-Kuningan-Dukuh Atas sebesar 82,44 persen, serta Lintas Pelayanan III Cawang-Bekasi Timur sebesar 76,94 persen.
Fase 1 LRT Jabodebek ditargetkan dapat dioperasikan Juli 2022 dengan 18 stasiun pemberhentian. Adapun pengoperasiannya akan dilakukan secara otomatis tanpa masinis dengan sistem persinyalan CBTC grade of automation level 3.
Saat ini, KAI masih melakukan uji coba dinamis dengan menjalankan kereta LRT di jalurnya. Adapun sebagian kereta yang telah lulus uji selanjutnya akan dilakukan pengujian komunikasi dengan sistem persinyalan.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2017, KAI ditugaskan untuk melakukan penyelenggaraan Sarana dan Prasarana LRT termasuk pendanaan pembangunan prasarana LRT Jabodebek. KAI nantinya juga akan memanfaatkan, mengelola, dan mengusahakan kawasan TOD (Transit Oriented Development) yang ada di sekitar jalur LRT Jabodebek.
Selain Said Aqil Siroj, turut hadir dalam kegiatan tersebut dewan Komisaris KAI, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo beserta jajaran direksi, PPK Pembangunan Prasarana LRT Jabodebek Ditjenka Kemenhub Ferdian Suryo Adhi, Direktur Operasi PT Inka I gede Agus prayatna, dan Deputy Project Manager Adhi Karya Sudaryono.
Advertisement