Menhub Prediksi Adanya Lonjakan Penumpang di Mudik Lebaran Tahun Ini

Pemerintah memutuskan untuk tidak melarang masyarakat untuk mudik pada Lebaran 2021.

oleh Athika Rahma diperbarui 16 Mar 2021, 16:40 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2021, 16:40 WIB
Penggunaan GeNose C19 untuk Pengecekan COVID-19 Akan Diterapkan di Terminal dan Stasiun
Menhub Budi Karya Sumadi tiba untuk dites dengan GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Minggu (24/1/2021). Menhub akan mengimplementasikan penggunaan GeNose C19 sebagai alat pendeteksi COVID-19 pada calon penumpang di terminal dan stasiun kereta. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memproyeksi terjadinya lonjakan penumpang yang menggunakan transportasi darat, laut maupun udara pada mudik lebaran tahun ini.

Menhub bilang, lonjakan ini terjadi karena beberapa hal, mulai dari adanya vaksinasi hingga pajak mobil mewah 0 persen.

"Program vaksinasi membuat masyarakat ingin bepergian. Lalu juga PPnBM 0 persen dan penggunaan tes GeNose," ujar Menhub dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Selasa (16/3/2021).

Dalam paparan Menhub, tercatat penumpang angkutan darat seperti bus diproyeksi menurun dari 4,19 juta menjadi 2,57 juta penumpang atau turun sekitar 38 persen berbanding dari tahun 2019 silam.

Sementara, angkutan penyebrangan seperti ASDP Ferry diperkirakan mengalami lonjakan yakni dari 4,40 juta menjadi 4,49 juta penumpang atau sekitar 2 persen.

Lalu angkutan perkeretaapian turun 59 persen, angkutan udara turun 60 persen dan angkutan laut turun 50 persen.

Menhub sendiri membeberkan, tidak akan ada larangan mudik lebaran untuk tahun ini. Kendati pihaknya akan menyiapkan pelaksanaan mudik yang lebih ketat dan memfokuskan tracing terhadap mereka yang hendak bepergian.

"Oleh karena itu protokol kesehatan harus terus ditegakkan selama arus mudik lebaran. Kita juga antisipasi terhadap bencana alam dan kondisi cuaca," ujar Menhub.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menhub Ajak Asosiasi Usaha Kepelabuhanan Bantu Pemulihan Ekonomi Nasional

FOTO: Libur Panjang, Menhub Budi Karya Tinjau Stasiun Pasar Senen
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melepas KA Jayakarta di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis (19/10/2020). Budi meninjau Stasiun Pasar Senen untuk memastikan masalah keselamatan maupun penerapan protokol kesehatan saat libur panjang berlangsung dengan baik. (Dok: Kemenhub)

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, bahwa kondisi perekonomian nasional saat ini mengalami tekanan yang luas biasa, sebagai pintu gerbang di negara kepulauan, pelabuhan memiliki peranan yang sangat penting. Untuk itu, para asosiasi pelaku usaha di bidang kepelabuhanan diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi nasional.

"Pelabuhan menjadi penggerak perekonomian nasional, karena sebagai titik simpul jaringan transportasi laut dan sebagai pintu gerbang perdagangan. Kami berharap agar ABUPI membantu pemerintah di sektor maritim dengan meningkatkan fasilitas dan pelayanannya sehingga tercipta layanan yang berdaya saing tinggi dan pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian nasional," kata Menhub Budi dalam acara Peringatan HUT Ke 6 Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI), Sabtu (20/2).

Diakuinya, di tahun 2020 di tengah kondisi pandemi Covid-19, kinerja pelabuhan terkena dampak yang cukup tajam. Namun demikian, pemerintah terus berupaya memastikan kegiatan pelabuhan tidak terganggu untuk mendukung pergerakan perekonomian. Oleh karena itu, dirinya mengajak semua stakeholder terkait di sektor maritim untuk tetap optimis dengan melakukan kolaborasi guna mempercepat pemulihan perekonomian nasional.

Budi juga mengajak pihak terkait dan stakeholder pelabuhan untuk bangkit bersama mengejar mimpi memiliki pelabuhan yang berdaya saing bisa terwujud. Hal ini mengingatkan 66 persen wilayah RI adalah Laut. Oleh karenanya, Pelabuhan memegang peran peting untuk menumbuhkan perekonomian nasional.

"Meski sekarang ini kita masih menghadapi Pandemi Covid 19, namun kita harus tetap optimistis dan mesti ada kolaborasi berbagai kepentingan untuk mewujudkan layanan pelabuhan yang efektif dan transparan guna percepatan perekonomian nasional. Oleh sebab itu, kehadiran asosiasi seperti ABUPI cukup penting untuk memberikan pandangan dan masukan ke pemerintah," tegasnya.

Disisi lain, lanjut Budi menegaskan semua pihak harus menjamin pelabuhan yang aman dan efisien, namun anggota ABUPI juga diharapkan dapat meningkatkan terus kompetensinya dalam meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian nasional.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya