Harga Gabah Anjlok, Petani Menanti Kucuran Bantuan

Petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mendambakan bantuan di tengah pandemi COVID-19 guna meningkatkan usaha pertanian.

oleh Andina Librianty diperbarui 03 Apr 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2021, 20:00 WIB
Kementan Targetkan 8,2 Juta Hektare Sawah untuk 20 Juta Ton Beras
Petani menanam padi di persawahan di kawasan Tangerang, Kamis (3/12/2020). Kementerian Pertanian menargetkan pada musim tanam pertama 2020-2021 penanaman padi mencapai seluas 8,2 juta hektare menghasilkan 20 juta ton beras. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mendambakan bantuan di tengah pandemi COVID-19 guna meningkatkan usaha pertanian mereka sehingga mampu menyejahterakan petani dan keluarga mereka.

"Kami berharap adanya bantuan sarana produksi (sapras) dan alat pertanian (alsintan) serta permodalan," kata Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbayah Kabupaten Lebak, Ruhyana di Lebak, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (3/4/2021).

Selama ini, lanjut dia, petani Kabupaten Lebak mendambakan bantuan dari pemerintah guna meningkatkan usaha pertanian. Menurut dia, petani di Lebak tidak pernah menerima bantuan sejak terdampak pandemi COVID-19 .

Padahal, kata doa, petani sangat terpukul akibat dampak pandemi COVID-19 yang membuat produksi dan permintaan sayur-sayuran, pangan, dan palawija menurun dari sebelumnya lima ton menjadi dua ton per hari.

Ia mengatakan permintaan pasar menurun akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan pemerintah daerah, sehingga kegiatan ekonomi terutama di Pasar Rangkasbitung dibatasi sampai pukul 22.00 WIB.

Karena itulah, kata dia, penyaluran bantuan terhadap petani sangat diharapkan dan usaha pertanian tetap menjadikan andalan ekonomi masyarakat.

"Kami bersama petani, saat panen sekarang itu tidak banyak meraup keuntungan, karena harga gabah masih rendah," kata Ruhyana.

Menurut dia, bantuan yang didambakan petani di tengah pandemi COVID-19 itu untuk sapras di antaranya benih, penyaluran pupuk subsidi tepat waktu, dan pembangunan jaringan irigasi. Selain itu juga bantuan alsintan di antaranya penggilingan, traktor dan kendaraan combine harvester.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Permodalan

20160704-Pupuk Padi-Karawang- Gempur M Surya
Petani memupuk tanaman padi di Karawang, Jawa Barat, Senin (4/7). Untuk mencapai target swasembada pangan 2016, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 20 triliun. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Sedangkan, kata dia, bantuan permodalan antara lain melalui Program Bantuan Permodalan Usaha Mikro (BPUM) sebesar Rp2,4 juta.

"Kami berharap bantuan itu bisa direalisasikan saat melaksanakan gerakan percepatan tanam pada Mei-Juni mendatang," katanya.

Hal senada dikemukakan Samian, seorang petani Blok Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak. Ia mengatakan selama ini tidak menerima dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) maupun program sembako untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

"Kami minta bantuan itu bisa direalisasikan sehingga usaha pertanian tetap berlanjut guna meningkatkan kesejahteraan," katanya.

Sementara itu Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Irwan mengatakan pihaknya saat ini tengah mengajukan bantuan untuk meningkatkan usaha pertanian kepada Kementerian Pertanian.

Namun, bantuan yang akan direalisasikan benih bersertifikat unggul sebanyak 650 kilogram untuk areal seluas 50 hektare.

"Kami menyalurkan bantuan benih itu saat petani memasuki gerakan percepatan tanam," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya