Dukung Digitalisasi Keuangan, OJK Dorong Pendirian Startup

Untuk mendukung pembentukan startup, OJK mengeluarkan regulasi terkait serta membentuk asosiasi yang bertindak sebagai SRO.

oleh Athika Rahma diperbarui 05 Apr 2021, 11:50 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2021, 11:50 WIB
20151104-OJK
Tulisan OJK terpampang di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, OJK mendorong pembentukan startup sejalan dengan penerapan digitalisasi di sektor keuangan.

Menurut Wimboh, pertumbuhan startup ini dapat mendukung ekosistem digital, tentunya harus tetap berada di koridor yang telah ditetapkan regulator.

"Kita punya action plan hingga 2024, beberapa quick win diantaranya ialah mendorong adanya startup baik itu P2P lending, maupun payment di bawah Bank Indonesia, maupun startup e-commerce," ujar Wimboh dalam pembukaan FEKDI dan peluncuran P2DD, Senin (5/4/2021).

Lanjut Wimboh, untuk mendukung pembentukan startup, OJK juga mengeluarkan regulasi terkait serta membentuk asosiasi yang bertindak sebagai SRO (Self Regulatory Organization).

Wimboh mengatakan, dalam mengembangkan keuangan digital, setidaknya beberapa infrastruktur dasar harus dipenuhi. Misalnya dari sisi edukasi dan literasi konsumen, pengumpulan data, regulasi hingga ekosistem yang memadai.

"Kita sadar bagaimana develop big data, integrated data. Bagaimana regulasi ini saling mendukung. Lalu program digital product dikembangkan, digital ecosystem juga," kata Wimboh.

Dengan adanya infrastruktur yang lengkap, maka keuangan digital akan berkembang sesuai dengan prinsip stable, contributive, inclusive dan sustainability. "Dengan adanya kolaborasi tentunya," tutur Wimboh.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

34 Startup Ikuti Demo Day Gerakan Nasional 1000 Startup Digital

Startup
Ilustrasi Startup (iStockPhoto)

Sebanyak 34 startup terpilih untuk mengikuti tahap akhir Demo Day Gerakan Nasional 1000 Startup Digital 2020 yang bertujuan memperkenalkan purwarupa solusi digital mereka.

Program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital 2020 sendiri telah berlangsung di 17 kota Indonesia sejak tahun lalu. Ada lebih dari 8.780 calon pendiri startup bergabung dengan program ini.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital ini merupakan upaya pemerintah membuka peluang bagi siapa pun yang memiliki ketertarikan untuk membuat solusi digital.

“Setelah melalui berbagai tahapan pembekalan wawasan startup dan penajaman ide dari solusi akan masalah yang ingin dipecahkan, Demo Day menjadi acara yang diperuntukan kepada founder startup untuk mengenalkan purwarupa yang mereka bangun selama enam bulan terakhir,” kata Semuel, dikutip dari keterangan Kemkominfo, Rabu (31/3/2021).

Pendaftaran untuk mengikuti Demo Day telah dibuka dari tanggal 3 Maret dan ditutup pada 14 Maret 2021 ini telah berhasil mendapatkan 166 pendaftar dari 17 kota penyelenggara Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.

Startup yang telah melengkapi dokumen pendaftaran, kemudian dikurasi lagi oleh penggerak lokal hingga terpilih 34 startup yang diharapkan dapat mempresentasikan, mengenalkan, juga menunjukan lebih banyak inovasi di platform mereka secara live," kata pria yang karib disapa Sammy ini.

Dalam Demo Day Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, startup founder diberikan kesempatan untuk dapat mempresentasikan produk kepada publik.

Demo Day ini akan diisi oleh 34 startup terpilih yang telah menyelesaikan seluruh tahapan Ignition, Networking, Workshop, Hacksprint, Bootcamp, hingga lolos untuk mengikuti tahap Incubation pada penyelenggaraan program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital di tahun 2019 hingga 2020.

34 startup ini kemudian akan dikurasi oleh dewan kurasi. Anggota dewan kurasi berasal dari unsur Venture Capital, Pegiat Startup, dan tim Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya