Liputan6.com, Jakarta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Unit Usaha Syariah (UUS) tetap mencatatkan pertumbuhan double digit kendati berada di bawah tekanan pandemi. Pembiayaan UUS BTN tersebut tercatat tumbuh hingga 12,6 persen per Februari 2021.
Direktur Consumer & Commercial Banking Bank BTN Hirwandi Gafar menuturkan bisnis Kredit Pemilikan Rumah (KPR) khususnya di segmen syariah masih sangat kuat ditopang berbagai stimulus pemerintah serta mendesaknya kebutuhan akan rumah di tengah pandemi.
Baca Juga
āPertumbuhan kami di kota-kota satelit pun menunjukkan peningkatan, sehingga kami optimistis hingga akhir tahun nanti pertumbuhan pembiayaan BTN Syariah akan tetap di posisi double digit,ā jelas Hirwandi di Jakarta, Minggu (4/5/2021).
Advertisement
Sementara itu, Kepala Divisi Sharia Bank BTN Alex Sofyan Noor menuturkan hingga akhir 2020, KPR Syariah terbukti tahan banting di tengah pandemi. Catatan keuangan BTN Syariah menunjukkan pembiayaan unit syariah tersebut naik hingga 13,1 persen dari 2019.
Alex melanjutkan, tahun ini BTN Syariah meyakini dapat mempertahankan pertumbuhan di level double digit. Keyakinan tersebut sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2021 yang dipercaya dapat menyentuh level 4,5 persen.
āAdanya berbagai stimulus pemerintah di segmen perumahan juga kami percaya akan terus menyuburkan bisnis perumahan nasional. Apalagi vaksin terus berjalan lancar,ā tutur Alex.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pinjam Uang ke BTN, Erick Thohir: Harus Gunakan Kompor Listrik
Pemerintah mendorong masyarakat memakaiĀ kompor listrik. Salah satunya dengan menerapkan gerakan bersama melalui fasilitas yang sedang dibangun pemerintah.
Menteri BUMNĀ Erick ThohirĀ bahkan menyebut, salah satu syarat yang harus dipenuhi saat melakukanĀ pengajuan kredit tempat tinggal melalui PT BTN (Persero) Tbk ialah penggunaanĀ kompor listrik.
"Kita akan gerakan bersama melalui fasilitas yang sedang dibangun pemerintah, baik itu Perumnas, BUMN karya bahkan tadi sama BTN juga. Semua yang pinjam uang ke BTN harus pakai kompor listrik juga, termasuk swasta," kata Erick, saat acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN denganĀ BUMNĀ karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Kementerian BUMN, Rabu (31/3/2021).
Selain itu,Ā Erick juga memberikan contoh hematnya penggunaanĀ kompor listrikĀ sama dengan pemakaian mobil listrik. Penggunaan kendaran ramah lingkungan ini jauh lebih irit dibanding mobil yang masih menggunakan bahan bakar fosil.
"Awal tahun ini kita membuktikan bahwa dari Jakarta sampai Bali kalau naik mobil bensin habis Rp 1,1 juta tapi dengan mobil listrik cuma Rp 250 ribu," ujar dia.
Meski demikian, Erick menegaskan kesinambungan antara masyarakat dengan pemerintah menjadi kunci peralihan ini bisa dilakukan dengan baik. Karena itu pemerintah meminta dukungan penuh dari masyarakat.
"Seperti vaksinasi, pemerintah berusaha mendatangkan vaksin, membuat vaksin merah putih, tapi saat mau divaksin masyarakat sulit," tutur dia.
Advertisement