Pembangunan Capai 83,5 Persen, LRT Jabodebek Target Operasi Pertengahan 2022

Progres pembangunan LRT Jabodebek secara keseluruhan saat ini mencapai 83,5 persen

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 21 Apr 2021, 11:15 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2021, 11:15 WIB
Progres Pembangunan Kereta LRT Jabodebek
Rangkaian kereta LRT Jabodebek parkir di dekat stasiun LRT Harjamukti, Cibubur, Jakarta (26/3/2021). Pembangunan Lintas Pelayanan I Cawang-Cibubur mencapai 93,67%, Lintas Pelayanan II Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 82,44% dan Lintas Pelayanan III Cawang-Bekasi Timur 76,94% (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Entus Asnawi Mukhson melaporkan, progres pembangunan LRT Jabodebek secara keseluruhan saat ini mencapai 83,5 persen. Dia memastikan LRT Jabodebek akan beroperasi pada pertengahan 2022.

"Insya Allah pertengahan tahun depan di 2022 LRT ini sudah mulai beroperasi," kata Entus dalam sesi webinar, Rabu (21/4/2021).

Secara progres, pengerjaan LRT Jabodebek lintas 1 Cawang-Cibubur mencapai 93,7 persen, lintas 2 Cawang-Kuningan Dukuh Atas 82,7 persen, lintas 3 Cawang-Bekasi Timur 90,3 persen, dan Depo Bekasi Timur 100 persen pembebasan lahan.

Entus menyampaikan, pihaknya memang agak terlambat dalam pembangunan depo akibat masalah penguasaan lahan. Namun begitu, dirinya yakin secara fisik pembangunan LRT Jabodebek akan rampung pada Agustus-September 2021.

"Untuk Depo LRT itu akan dibayar secara turnkey. Sedangkan total pembayaran interim sebesar Rp 13,3 triliun," papar Entus.

Adapun sesi pengujian LRT Jabodebek akan dilakukan dalam pembagian waktu yang berbeda, dimana sebagian ada yang dilakukan dalam enam bulan, dan sebagian lainnya ada yang sembilan bulan.

"Untuk operasi, karena perlu pengujian sistem, signaling dan lain sebagainya, karena teknologi yang digunakan LRT Jabodebek ini driverless, masa ini agak panjang pengujiannya," ungkapnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menhub: LRT Jakarta Harus Bangun Sistem Transportasi Terintegrasi

LRT Jabodebek Ditargetkan Beroperasi Komersial
Pembangunan jalur 'light rail train' atau lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek rute Cawang-Dukuh Atas tampak dari ketinggian di Jakarta, Jumat (29/1/2021). Nantinya, LRT Jabodebek mampu menampung 500.000 penumpang. (merdeka.com/Imam Buhori)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi ingin LRT Jakarta berinovasi membangun sistem transportasi terintegrasi. Langkah ini akrena perilaku masyarakat akan berubah sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

Budi Menjelaskan, di masa pandemi ini transportasi terkena dampak. Tren bertransportasi secara umum mengalami penurunan baik di darat, laut, udara, dan kereta api. Namun mobilitas di kawasan pemukiman atau perkotaan justru mengalami peningkatan.

"Untuk itu saya mengharapkan transportasi umum seperti LRT Jakarta ini dapat hadir melayani masyarakat secara mikro di kawasan tertentu di Jakarta," kata dia dalam acara HUT Ke-3 PT LRT Jakarta, Rabu (14/4/2021).

Budi mengatakan, sistem transportasi perkotaan yang terintegrasi diperlukan dalam rangka meningkatkan pelayanan transportasi publik yang aman, nyaman dan juga sehat di masa pandemi ini.

"Penyediaan akses dan fasilitas park and ride, charging station untuk kendaraan listrik di stasiun-stasiun LRT diharapkan dapat mendorong lebih banyak lagi masyarakat yang menggunakan LRT Jakarta. Ini juga merupakan perwujudan dari konsep Transit Oriented Development (TOD) yang dapat mengintegrasikan kebutuhan masyarakat beraktivitas sehari-hari ke dalam jangkauan transportasi publik," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya