Kapal Selam KRI Alugoro-405, Tonggak Sejarah Industri Pertahanan Indonesia

Kapal Selam Perang Republik Indonesia (KRI) Nanggala-402 hilang kontak di perairan Bali pada Rabu (21/4/2021) kemarin.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 22 Apr 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2021, 13:00 WIB
Kapal Selam Alugoro
Kapal Selam Alugoro buatan PT PAL. Dok PAL

Liputan6.com, Jakarta Kapal Selam Perang Republik Indonesia (KRI) Nanggala-402 hilang kontak di perairan Bali pada Rabu (21/4/2021) kemarin. Hingga saat ini, upaya pencarian masih terus dilakukan untuk kapal selam jerman buatan Howaldt Deutsche Werke yang dibeli pada 1981 ini.

Selain KRI Nanggala-402, TNI AL sampai hari ini tercatat masih memegang satu kapal selam tipe 209/1300 pabrikan Jerman lain yang usianya sudah relatif tua, yakni KRI Cakra-401.

Namun, TNI AL bersama pemerintah kini mulai meremajakan alat utama sistem senjata (alutista) di perairan, salah satunya dengan meluncurkan Kapal Selam Alugoro-405 yang diproduksi oleh PT PAL Indonesia (Persero).

KRI Alugoro-405 diproduksi dengan skema transfer teknologi dengan perusahaan Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering Co Ltd (DSME). Peresmian kapal selam ini dilakukan di PT PAL Indonesia (Persero), Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/3/2021).

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan, serah terima kapal selam Alugoro itu merupakan tonggak sejarah pertahanan Indonesia. Karena untuk pertama kalinya Indonesia melalui galangan kapal nasional PT PAL Indonesia (Persero) berhasil ikut serta dalam produksi kapal selam. 

Lebih lanjut, Prabowo menyatakan, modernisasi alutsista TNI dilakukan dalam rangka penguatan pertahanan nasional di tengah kondisi geopolitik yang tidak pasti. Kementerian Pertahanan disebutnya akan berupaya memenuhi kebutuhan alutsista TNI melalui kerja sama industri dalam negeri nasional.

Di tengah upaya membangun kemampuan pertahanan nasional, dia juga meminta industri pertahanan dalam negeri turut serta dalam upaya peremajaan alutsista. Mengingat saat ini banyak alat pertahanan yang telah berusia relatif tua.

"Kita sadari bersama betapa pentingnya pertahanan kita. Kita sedang membangun kemampuan pertahanan kita. Bukan karena kita ingin gagah-gagahan. Bukan karena kita ingin mengancam siapa pun. Tidak!" seru Prabowo dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (22/4/2021).

Alugoro merupakan kapal selam jenis diesel electric U209/1400 Chang Bogo Class. Mempunyai panjang 61,3 meter, kapal itu mampu menampung 40 orang kru serta tim khusus TNI AL.

Kemampuan jelajah Kapal Selam KRI Alugoro sendiri dapat bertahan hingga 50 hari pada saat menjalani operasi, dengan lifetime selama 30 tahun. Kapal selam itu mampu melaju dengan kecepatan maksimal sekitar 21 knot pada kondisi menyelam dan 12 knot ketika berada di permukaan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Negara Pertama ASEAN Mampu Produksi Kapal Selam

Kapal Selam Alugoro buatan PT PAL. Dok PAL
Kapal Selam Alugoro buatan PT PAL. Dok PAL

Keberhasilan pembangunan armada tempur laut ini tak pelak menjadikan Indonesia sebagai satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu membangun kapal selam.

Selain untuk pertahanan, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga mengutip bahwa KRI Alugoro-405 merupakan wujud kemitraan strategis antara Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) dalam membangun kerjasama bidang pertahanan.

Senada dengan Prabowo, Hadi juga mengatakan jika KRI Alugoro-405 merupakan salah satu langkah TNI dalam mendukung modernisasi alutista demi memenuhi kekuatan pokok minimum (MEF) pada 2024.

"Apa yang ada di hadapan kita sekarang adalah bukti kehebatan dan kecintaan anak bangsa kepada negaranya, serta kecintaannya kepada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebuah karya terbaik yang dihasilkan dari kemitraan strategis antara Indonesia dan Korea Selatan," ujar Hadi saat meresmikan KRI Alugoro-405 di Kepulauan Riau beberapa waktu lalu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya