Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir memaparkan rencana alokasi Penyertaan Modal Negara (PNM) pada BUMN tahun 2021.
Mengutip paparannya dari dokumen Kementerian BUMN, Rabu (28/4/2021), alokasi PMN akan dibagi menjadi 2, yaitu untuk restrukturisasi dan penugasan.
"Restrukturisasi (47 persen), (meliputi) penyelematan Jiwasraya, restrukturisasi Garuda dan penguatan holding aviasi serta penguatan permodalan perusahaan karya," ujar Erick.
Advertisement
Lalu 53 persennya akan digunakan untuk penugasan yang meliputi pembangunan jalan Tol Trans Sumatera, penyelesaian pelabuhan Benoa Bali, pembangunan infrastruktur Tanamori-Labuan Bajo hingga pengembangan kawasan industri terpadu Batang.
Alokasi PNM BUMN tersebut juga diberikan untuk pengembangan produksi kapal selam bekerja sama dengan Korea Selatan, program infrastruktur ketenagalistrikan, pengembangan LRT Jabodetabek, pembangunan Kereta Cepat, dan pembangunan infrastruktur transmisi dan distribusi elektrifikasi Destinasi Pariwisata Super Prioritas.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Alokasi di 2022
Sementara untuk tahun 2022, alokasi PNM akan digelontorkan untuk 3 hal, yaitu restrukturisasi, penugasa dan pengembangan bisnis.
"Restrukturisasi (8 persen) (untuk) penyelesaian restrukturisasi Jiwasraya dan penguatan permodalan BUMN karya," lanjut Erick.
Selanjutnya, sebanyak 69 persen PNM akan dialokasikan untuk penugasan, meliputi pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, infrastruktur ketenagalistrikan pedesaan, pembangunan Kereta Cepat, serta program perumahan rakyat.
Lalu, PNM tersebut juga akan digunakan untuk menyediakan armada transportasi darat, pengembangan proyek kawasan KEK Mandalika dan program Food Estate.
Sisanya, 22 persen, akan digelontorkan untuk pengembangan bisnis BUMN, meliputi pembangunan tol Serang-Penimbang, tol DIY-Solo, penguatan modal pendanaan kredit perumahan hingga penguatan modal perbankan.
Advertisement