Liputan6.com, Jakarta Hasil random sampling penggunaan alat tes GeNose Covid-19 di sejumlah lokasi pelabuhan penyeberangan dan terminal bus tipe A menemukan sekitar 5,42 persen atau 363 calon penumpang kapal penyeberangan dan bus terindikasi positif Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG).
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi, melaporkan hasil tersebut merupakan contoh implementasi tes GeNose yang dilakukan pada 12-27 April 2021 untuk 10 lokasi pelabuhan penyeberangan dan 59 terminal tipe A.
"Kami sudah melakukan pengecekan sekitar 6.693 orang. Dan ternyata dari sekian, 5,4 persen itu masih terindikasi positif Covid-19. Mungkin ini yang tidak dirasakan atau OTG," ujar Budi dalam sesi teleconference, dikutip Jumat (30/4/2021).
Advertisement
Sebagai tindak lanjut, operator pengelola pelabuhan penyeberangan dan terminal telah mengarahkan calon pengguna jasa yang positif Covid-19 untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke rumah sakit atau puskesmas setempat.
Mereka yang positif juga dikenai pembatalan keberangkatan penumpang. Adapun sesuai arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pengelola pelabuhan dan terminal diharapkan bisa menginstruksikan Dinas Kesehatan setempat untuk melakukan pendampingan tes swab antigen atau PCR.
Berdasarkan temuan tersebut, Budi jadi semakin waspada untuk melakukan pengetatan perjalanan masyarakat jelang masa larangan mudik Lebaran pada 6-17 Mei 2021.
"Jadi artinya, saat sekarang ini yang melakukan perjalanan, walaupun tidak dirasakan ada kecenderungan mungkin yang OTG ini adalah terpapar Covid-19. Sehingga dengan demikian kita akan tetap melakukan pengetatan perjalanan masyarakat, terutama di penyeberangan," tuturnya.
Â
Â
Saksikan Video Ini
GeNose Sudah Diterapkan di 21 Bandara dan 44 Stasiun
Alat deteksi Covid-19 karya anak bangsa GeNose hingga saat ini sudah diterapkan di 21 bandara di Indonesia. Selanjutnya Menhub menargetkan GeNose dapat diterapkan di lebih banyak bandara hingga ke wilayah timur Indonesia.
Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau penerapan GeNose di Bandara Juanda, Surabaya, Sabtu (24/4).
"GeNose sudah beroperasi di 21 bandara. Kita akan menerapkan ini hingga mendekati 100 bandara agar sampai ke Indonesia Bagian Timur. Saya sudah minta kepada Dirjen Perhubungan Udara untuk berkoordinasi dengan UGM untuk membahas hal tersebut," kata Menhub.
Ke-21 bandara yang sudah menerapkan Genose yaitu: Yogyakarta (YIA), Palembang (PLM), Bandung (BDO), Surabaya (SUB), Bali (DPS), Batam (BTH), Samarinda (AAP), Pangkal Pinang (PGK), Tanjung Pandan (TJQ), Jambi (DJB), Makassar (UPG), Gorontalo (GTO), Palu (PLW), Pontianak (PNK), Lampung (TKG), Tanjung Pinang (TNJ), Balikpapan (BPN), Tarakan (TRK), Sentani (DJJ), Tambolaka (TMC), dan Banjarmasin (BDJ).
Dari 21 bandara tersebut, 7 bandara diantaranya dikelola Angkasa Pura I, 8 bandara (Angkasa Pura II), 5 bandara (Unit Pelaksana Bandar Udara Kemenhub), dan 1 bandara (Badan Usaha Bandar Udara Batam).
Menhub menambahkan, saat ini, GeNose sudah digunakan di 44 Stasiun dan sudah lebih dari 500.000 orang yang melakukan tes. Sementara itu di bandara sudah mendekati 100.000 orang yang melakukan tes.
"Jadi kita harus bangga bahwa ada produk anak bangsa yang eksis. GeNose memiliki tiga keunggulan yaitu cepat, tidak sakit, dan murah," ucapnya.
Menhub mengingatkan, agar pelayanan tes deteksi Covid-19, baik itu yang menggunakan GeNose, atau alat deteksi lainnya yakni: PCR dan Rapid Tes Antigen, harus dilakukan dengan serius untuk memastikan bahwa para penumpang yang bepergian benar-benar negatif Covid-19.
Â
Advertisement