Menteri Trenggono Dukung Inovasi Alat Tangkap Ikan Ramah Lingkungan

Alat tangkap ramah lingkungan memberi dua keuntungan yakni dari sisi ekonomi dan kelestarian lingkungan.

oleh Andina Librianty diperbarui 30 Apr 2021, 20:30 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2021, 20:30 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono, meresmikan Pusai Koi dan Maskoki Nusantara di Raiser Ikan Hias Cibinong, Kabupaten Bogor, Minggu (7/3/2021). (Foto: Dok. KKP)
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono, meresmikan Pusai Koi dan Maskoki Nusantara di Raiser Ikan Hias Cibinong, Kabupaten Bogor, Minggu (7/3/2021). (Foto: Dok. KKP)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mendukung inovasi alat tangkap ikan ramah lingkungan untuk digunakan oleh nelayan di Indonesia. Alat tangkap ramah lingkungan memberi dua keuntungan yakni dari sisi ekonomi dan kelestarian lingkungan.

"Saya sangat senang, saya mendukung penuh inovasi-inovasi alat tangkap ikan ramah lingkungan yang telah dibuat oleh rekan-rekan di BBPI Semarang ini. Ini mendukung tujuan kita semua untuk mewujudkan keberlanjutan ekosistem di laut," kata Trenggono saat mengunjungi Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (30/4/2021).

Alat tangkap ramah lingkungan hasil inovasi BBPI Semarang ini dinamai Rumah Ikan. Rumah Ikan memiliki beberapa keunggulan, diantaranya ukurannya yang besar sehingga ikan-ikan yang diambil atau tertangkap berukuran besar dan lebih ramah lingkungan.

Trenggono meminta Plt. Dirjen Perikanan Tangkap KKP, Muhammad Zaini, untuk segera menyusun program pembuatan rumah ikan ini secara masif. Hal ini dilakukan selain untuk membantu mewujudkan kesejahteraan nelayan-nelayan di Indonesia, juga sebagai implementasi dari ekonomi biru.

"Saya minta Pak (Plt.) Dirjen Tangkap untuk segera menyusun program pembuatan Rumah Ikan ini secara masif. Kalau Rumah Ikan ini kita pasang satu-satu di spot-spot yang sudah disiapkan, ini menjadi salah satu implementasi dari ekonomi biru. Harapannya di satu titik nelayan kita bisa mendapat ikan banyak di situ, ini lebih baik dari menggunakan jaring. Jadi yang diambil ikan-ikan yang sudah besar, sehingga ekonomi biru bisa diwujudkan," jelas Trenggono.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Inovasi Lain

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. LIputan6.com/KKP)
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. LIputan6.com/KKP)

Selain Rumah Ikan, BBPI Semarang juga membuat inovasi alat tangkap ikan bernama Bubu Lipat. Alat tangkap ini memiliki ukuran yang besar, dapat dilipat, mudah dalam pelipatan dan penegakan, mempunyai umur ekonomi yang lebih panjang dan ramah lingkungan.

Alat tangkap ini telah digunakan untuk melatih nelayan Belitung yang sebelumnya memakai alat tangkap Bubu Tradisional yang terbuat dari bambu, tapi ukurannya sangat besar dan membutuhkan ruang besar untuk penyimpanan dan juga tidak tahan lama.

Selain telah digunakan nelayan Belitung, Bubu Lipat juga sudah diuji di perairan Jepara, dan Natuna.

Trenggono pun mengajak nelayan beralih menggunakan Rumah Ikan dan alat tangkap ramah lingkungannya. Ia juga mengimbau agar nelayan menghindari penangkapan biota laut yang masih berukuran kecil, demi menjaga keberlanjutan ekosistem laut dan mewujudkan ekonomi biru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya