Menteri Trenggono Lepas Ekspor Produk Perikanan Senilai Rp 1 Triliun

Total produk perikanan yang diekspor mencapai 11.637 ton atau senilai Rp 1,012 triliun.

oleh Andina Librianty diperbarui 14 Apr 2021, 14:50 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2021, 14:50 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. (Dok KKP)
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. (Dok KKP)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melepas ekspor produk perikanan secara serentak di berbagai wilayah Indonesia, sebagai penanda dimulainya Bulan Mutu Karantina (BMK) 2021. Total produk yang diekspor mencapai 11.637 ton atau senilai Rp 1,012 triliun.

Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono, melakukan pelepasan ekspor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, yang menjadi pusat kegiatan bertajuk Indonesia Satu Ekspor pada Rabu (14/4/2021) pagi.

Pelepasan ini diikuti pelepasan lainnya oleh Unit Pelaksana Teknis ( UPT) Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM KHP) di 22 bandara dan 23 pelabuhan laut yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Ekspor produk perikanan dilepas ke 40 negara tujuan tersebar di Benua Asia, Eropa dan Amerika. Komoditasnya terdiri dari 157 jenis perikanan dengan rincian perikanan hidup, segar, beku, dan produk olahan ikan.

"Saya meyakini bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari upaya kita memotivasi semangat memajukan sektor kelautan dan perikanan lebih maju lagi, terlebih dalam situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung," ungkap Trenggono dalam keterangan resminya pada Rabu (14/4/2021).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Higenis

Semester I 2018, Ekspor Perikanan Alami Peningkatan
Nelayan memindahkan ikan laut hasil tangkapan di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Kamis (26/10). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan hasil ekspor perikanan Indonesia menunjukkan peningkatan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Trenggono meminta para pegawai KKP memfasilitasi para pelaku usaha perikanan agar dapat eksis di pasar dunia. Baik dalam pendampingan, sertifikasi, profiling potensi pasar, hingga memperkuat peran sebagai quality assurance dari produk yang dihasilkan pelaku usaha.

Sementara untuk pelaku usaha, Trenggono mengimbau agar menerapkan prinsip sanitasi dan higienes yang baik dalam proses produksi. Selain itu juga memastikan bahan baku perikanan yang dipakai bukan hasil kegiatan illegal maupun destructive fishing. Hal ini agar produk yang dihasilkan memiliki jaminan mutu, sehingga mampu bersaing di pasar global.

"Seluruh hal yang kita laksanakan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mempercepat pemulihan ekonomi nasional, sekaligus menciptakan iklim usaha dan investasi yang lebih baik," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya