Survei BI: Jelang Ramadan Terjadi Peningkatan Kinerja Penjualan Eceran

Responden memperkirakan peningkatan penjualan eceran akan terus berlanjut hingga April 2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mei 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2021, 15:00 WIB
Inflasi pasar ritel supermarket
Sejumlah pembeli antre untuk membayar di kasir pusat perbelanjaan Kuningan, Jakarta, Selasa (2/3/2021). (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dijalankan oleh Bank Indonesia (BI) mengindikasikan terjadi peningkatan kinerja secara bulanan pada Maret 2021. Hal itu ditunjukkan dengan Indeks Penjualan Riil (IPR) yang tumbuhan sebesar 6,1 persen (mtm), dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya sebesar 2,7 persen (mtm).

“Responden menyampaikan bahwa peningkatan penjualan eceran tersebut sejalan dengan permintaan masyarakat yang menguat menjelang bulan Ramadan, disertai dengan kondisi musim dan cuaca yang mendukung,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, melalui siaran pers dikutip pada Selasa (11/5/2021).

Adapun peningkatan penjualan eceran terjadi pada seluruh kelompok, terutama subkelompok sandang, kelompok barang budaya dan rekreasi, serta kelompok bahan bakar kendaraan bermotor.

Kemudian berdasarkan SPE, responden memperkirakan peningkatan penjualan eceran akan terus berlanjut hingga April 2021.

Erwin menjelaskan, hal itu tercermin dari IPR pada bulan April 2021 yang diperkirakan tumbuh sebesar 11,4 persen (mtm), hal itu dikarenakan sejalan dengan daya beli masyarakat yang meningkat saat ramadan, musim dan cuaca yang mendukung, serta banyaknya program diskon,

“Sebagian besar kelompok diperkirakan mengalami peningkatan penjualan terutama pada kelompok makanan, minuman dan tembakau, peralatan informasi dan komunikasi, serta barang lainnya,” jelasnya.

Sementara itu berdasarkan data tahunan, penjualan eceran diperkirakan terjadi peningkatan sebesar 9,8 persen (yoy), dari tahun sebelumnya sebesar -14,6 persen (yoy).

Peningkatan yang terjadi diperkirakan terjadi di seluruh kelompok komoditas, terutama kelompok barang lainnya khususnya subkelompok sandang, kelompok bahan kendaraan bermotor, makanan, serta minuman dan tembakau.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Inflasi

Inflasi pasar ritel supermarket
Pembeli membayar barang belanjaan di kasir pusat perbelanjaan Kuningan, Jakarta, Selasa (2/3/2021). Pada Februari 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi sebesar 0,1 persen. Inflasi tersebut turun dari Januari 2021 yang mencapai 0,26 persen. (merdeka.com/Imam Buhori)

Adapun dari sisi harga, responden memperkirakan terjadi tekanan inflasi yang menyebabkan penurunan pada 3 dan 6 bulan mendatang, yaitu di bulan Juni dan September.

Pada Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) di 3 bulan mendatang turun sebesar 141,4, yang di bulan sebelumnya sebesar 156,4. Penurunan ini diprediksi terjadi karena kecukupan persedian barang diiringi dengan distribusi barang yang lancar

Kemudian, untuk IEH pada 6 bulan mendatang akan lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 141,7, hal ini dipengaruhi oleh distribusi barang yang lancar serta pasokan yang cukup.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya