Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akhirnya menetapkan harga dan tarif maksimal pelayanan vaksinasi Covid-19 Gotong Royong. Merek vaksin yang digunakan milik Sinopharm.
Hal ini tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021 tentang Penetapan Besaran Harga Pembelian Vaksin Produksi Sinopharm Melalui Penunjukan PT Bio Farma (Persero) dalam Pelaksanaan Pengadaan Vaksin Covid-19 dan Tarif Maksimal Pelayanan untuk Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong.
Melalui keputusan tersebut, ditetapkan bahwa harga pembelian vaksin sebesar Rp 321.660 per dosis. Sementara tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp 117.910.
Advertisement
Harga pembelian vaksin yang dimaksud merupakan harga tertinggi per dosis yang dibeli oleh badan hukum/badan usaha, sudah termasuk margin/keuntungan 20 persen, dan biaya distribusi franco kabupaten/kota. Namun, tidak termasuk pajak pertambahan nilai (PPN).
Selain itu, juga diungkapkan bahwa tarif pelayanan vaksinasi merupakan batas tertinggi atau tarif per dosis untuk pelayanan vaksinasi gotong royong yang dilakukan oleh fasilitas pelayanan kesehatan milik masyarakat/swasta, dan sudah termasuk margin/keuntungan 15 persen.
"Namun tidak termasuk pajak penghasilan (PPh)," demikian keterangan yang tertulis dalam keputusan tersebut, seperti dikutip pada Senin (17/5/2021).
Besaran harga pembelian vaksin ditetapkan setelah mendapatkan pandangan atau pendampingan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, ahli/akademisi/profesi, dan/atau aparat penegak hukum.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Satgas Covid-19: Vaksinasi Gotong Royong Dimulai Setelah Hari Raya Idul Fitri
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, program vaksinasi gotong royong akan mulai dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Pemerintah, kata dia, tengah menyiapkan teknis pelaksanaan vaksinasi gotong royong.
"Jadi kegiatan pelaksanaan program vaksinasi gotong royong akan dilakukan pasca-Hari Raya Idul Fitri. Dan teknis pelaksanaan sedang dipersiapkan," jelas Wiku dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (11/5/2021).
Adapun vaksinasi gotong royong akan menggunakan jenis vaksin Sinopharm dan CanSino. Wiku menyebut, saat ini tersedia 1 juta dosis vaksin Sinopharm untuk vaksinasi gotong royong.
"Saat ini terdapat 1 juta dosis vaksin Sinopharm yang akan digunakan dalam program vaksinasi gotong royong," kata dia.
Sebelumnya, pemerintah menetapkan besaran harga untuk vaksinasi gotong royong. Harganya, sebesar Rp 500.000 untuk sekali suntik. Artinya, masyarakat harus membayar Rp 1 juta untuk dua dosis vaksin.
"Harga sudah ditetapkan, harga vaksin Rp 375.000 per dosis. Dan penyuntikannya Rp 125 ribu sehingga total Rp 500 ribu," jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Youtube Sekretariat Presiden, Senin 10 Mei 2021.
Menurut dia, saat ini sudah ada 500.000 dosis vaksin Sinopharm yang tersedia di Indonesia. Adapun jumlah ini dari total kontrak vaksin Sinopharm yang didapat pemerintah sebanyak 7,5 juta dosis.
"Vaksin lain yang akan digunakan adalah CanSino dan sudah disiapkan 5 juta (dosis)," ucapnya.
Advertisement
Diprioritaskan berdasarkan zonasi penularan
Airlangga Hartarto memastikan, program vaksin gotong royong akan diprioritaskan berdasarkan zonasi penularan Covid-19 serta perusahaan yang telah mendaftar ke Kamar Dagang Industri (Kadin). Nantinya, industri padat karya akan lebih diutamakan untuk mendapat vaksin gotong royong.
Dia menuturkan bahwa pekerja yang memiliki kartu izin tinggal sementara (KITAS) dan kartu izin tinggal tetap (KITAP) dapat menggunakan mekanisme dari vaksin gotong royong. Dengan begitu, pekerja asing dapat menerima vaksin gotong royong.
Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan, program Vaksinasi Gotong Royong akan dimulai pada minggu ketiga Mei 2021.
Dia menyampaikan hal tersebut saat melapor kepada Presiden Jokowi soal perkembangan program Vaksin Gotong Royong, beberapa waktu lalu.
Berdasarkan pendataan program Vaksinasi Gotong Royong yang dibuka sejak 28 Januari hingga 10 April 2021, Kadin mencatat sebanyak 17.387 perusahaan telah mendaftar dengan 8,6 juta orang sasaran vaksinasi.