Liputan6.com, Jakarta Beberapa senapan penembak runduk yang dibuat oleh PT Pindad (Persero) telah diakui kehandalannya oleh negara lain. Salah satu produk senapan yang diproduksi oleh Pindad, yaitu SPR 4.
Senapan SPR 4 ini melengkapi jajaran senapan penembak runduk atau senjata sniper, yang telah dikembangkan sebelumnya, diantaranya SPR 2 dengan kaliber 12.7 mm, dan SPR 3 kaliber 7.62 mm.
Baca Juga
Adapun senapan yang di buat dibuat oleh anak bangsa ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan operasional prajurit TNI penembak jitu. Mengutip dari situs resmi Pindad, pada Rabu (9/6/2021) berikut adalah rangkuman dari senapan penembak runduk SPR 4 yang diproduksi oleh Pindad.
Advertisement
SPR 4 memiliki kaliber 338 (8,6 mm) dengan penggunaan munisi MU 56-M. Untuk memastikan akurasi terbaik, SPR 4 didukung oleh teleskop dengan pembesaran hingga 25 kali, serta Bipod untuk menjaga kestabilan dalam penembakan.
Pada senapan penembak runduk ini juga memiliki akurasi yang bagus untuk melumpuhkan musuh, dengan target bidikan sejauh 1500 meter. Untuk panjang senjata, yaitu popor terentang 1318 mm, dan popor lipat 1035.5 mm.
Selain itu, senjata ini memiliki metode penembakan tunggal, dengan menggunakan sistem pengamanan tuas. Pada sistem kerja senjata dengan penguncian bold action, dengan berat senjata magasen kosong 8.1 kilogram tanpa bipod dan teleskop panjang.
Adapun kapasitas magasen senjata buatan Pindad ini sebanyak 5 butir. Untuk jumlah atau arah galangan senjata di kanan 6 alur. Kemudian panjang kisar 254 mm, serta alat bidik menggunakan Optical Sight.
Reporter:Â Anisa Aulia
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Intip Senjata Mematikan Tank Boat Antasena, Kapal Tempur Karya Anak Bangsa
Tank Boat Antasena telah sukses menjalani serangkaian proses pengujian. Rangkaian uji diawali dengan Sea Trial dari dermaga Banyuwangi ke perairan Paiton, Jawa Timur.
Tank Boat Antasena kemudian melaksanakan Firing Test menggunakan senjata utama kanon 30 mm di lapangan tembak TNI AL Paiton yang disaksikan oleh Dirjen Pothan Kemhan, Mayjen TNI Dadang Hendrayudha, Dirtekindhan Ditjen Pothan, Laksma TNI Sri Yanto, Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose serta didampingi Direktur Konsorsium lainnya.
Setelah kegiatan penembakan, Tank Boat Antasena melanjutkan kegiatan Sea Trial dengan kembali ke dermaga Banyuwangi pada Sabtu, 22 Mei 2021.
"Total jarak tempuh yang dilalui kegiatan ini yaitu 170 Nautical mile," demikian dikutip dari keterangannya pada Rabu (26/5/2021).
Tank Boat Antasena dapat mengangkut 60 orang personil dan 5 orang kru, memiliki kecepatan maksimum 40 knot serta daya jelajah hingga 600 Nautical mile.
Dilengkapi senjata utama RCWS kanon kaliber 30 mm dan 2 senapan mesin 12,7 mm, Tank Boat siap menjaga kedaulatan dan mempertahankan wilayah perairan NKRI.
Tank Boat Antasena diharapkan dapat mendukung TNI dalam melakukan operasi rawa, laut, sungai dan pantai (Ralasuntai), serta tugas penjagaan laut dan pantai (Sea and Coast Guard).
Tank Boat Antasena ini merupakan program Kementerian Pertahanan RI yang dilaksanakan oleh konsorsium, yakni PT Pindad (Persero) menjadi lead integrator bekerjasama dengan PT Lundin Industry Invest, PT Len Industri (Persero), dan PT Hariff.
Advertisement