Liputan6.com, Jakarta - Tank Boat Antasena telah sukses menjalani serangkaian proses pengujian. Rangkaian uji diawali dengan Sea Trial dari dermaga Banyuwangi ke perairan Paiton, Jawa Timur.
Tank Boat Antasena kemudian melaksanakan Firing Test menggunakan senjata utama kanon 30 mm di lapangan tembak TNI AL Paiton yang disaksikan oleh Dirjen Pothan Kemhan, Mayjen TNI Dadang Hendrayudha, Dirtekindhan Ditjen Pothan, Laksma TNI Sri Yanto, Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose serta didampingi Direktur Konsorsium lainnya.
Baca Juga
Setelah kegiatan penembakan, Tank Boat Antasena melanjutkan kegiatan Sea Trial dengan kembali ke dermaga Banyuwangi pada Sabtu, 22 Mei 2021.
Advertisement
"Total jarak tempuh yang dilalui kegiatan ini yaitu 170 Nautical mile," demikian dikutip dari keterangannya pada Rabu (26/5/2021).
Tank Boat Antasena dapat mengangkut 60 orang personil dan 5 orang kru, memiliki kecepatan maksimum 40 knot serta daya jelajah hingga 600 Nautical mile.
Dilengkapi senjata utama RCWS kanon kaliber 30 mm dan 2 senapan mesin 12,7 mm, Tank Boat siap menjaga kedaulatan dan mempertahankan wilayah perairan NKRI.
Tank Boat Antasena diharapkan dapat mendukung TNI dalam melakukan operasi rawa, laut, sungai dan pantai (Ralasuntai), serta tugas penjagaan laut dan pantai (Sea and Coast Guard).
Tank Boat Antasena ini merupakan program Kementerian Pertahanan RI yang dilaksanakan oleh konsorsium, yakni PT Pindad (Persero) menjadi lead integrator bekerjasama dengan PT Lundin Industry Invest, PT Len Industri (Persero), dan PT Hariff.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tank Boat Antasena, Kapal Tempur Pertama di Dunia Buatan Indonesia
Kemandirian industri pertahanan Indonesia terus unjuk gigi. Kali ini, dalam sejarah, Indonesia mampu menciptakan kapal tank atau tank boat. Tank boat ini dikembangkan oleh konsorsium PT Pindad (Persero).
PT Pindad (Persero) melaporkan, terbaru, Tank Boat ini sudah mulai mengapung di atas air. Kapal yang sudah diincar untuk dibeli banyak negara ini kini tengah masuk tahap uji coba.
Tank kapal ini diklaim menjadi yang pertama di dunia. Berbeda dengan kapal laut, tank boat ini lebih difungsikan untuk operasi di rawa, laut, sungai dan pantai (Ralasuntai).
Lalu, apa kehebatannya? Dikutip dari keterangan PT Pindad (Persero), Rabu (5/5/2021), Tank Boat dapat mengangkut 60 orang personil dan 5 orang kru, memiliki kecepatan maksimum 40 knot serta daya jelajah hingga 600 Nm.
Dilengkapi senjata utama RCWS kanon kaliber 30 mm dan 2 senapan mesin 12,7 mm, Tank Boat siap menjaga kedaulatan dan mempertahankan wilayah perairan NKRI.
Tank Boat merupakan program Kementerian Pertahanan RI yang dilaksanakan oleh konsorsium dimana PT Pindad (Persero) menjadi lead integrator bekerjasama dengan PT Lundin Industry Invest, PT Len Industri (Persero), dan PT Hariff.
Tank boat ini terbuat dari komposit dengan platform kapal catamaran (double hull). Dengan berbekal mesin diesel buatan MAN, tank boat tersebut mampu melaju hingga kecepatan 40 knots yang juga diklaim yang tercepat.
Dalam perancangan desain, badan tank boat ditambahkan platform tempur dan memiliki daya jelajah 400 nautical mile (NM).‎Â
Advertisement
Mesir Minati Tank Boat Buatan Pindad
PT Pindad (Persero) mengenalkan produk kendaraan tempur terbarunya berupa tank boat, ‎yang dinamakan Antasena pada akhir 2016.
Kendaraan tempur atas air buatan Pindad yang bekerjasama dengan PT Lundin ini perlahan mulai dikenal dunia pasca dipamerkan dalam Indo Defence 2016 lalu. Akhirnya, saat ini Mesir menjadi negara yang getol untuk menjajaki pembelian Antasena ini.
"Mesir jadi negara yang sejauh ini kami lihat paling berminat," kata‎ Sekretaris Perusahaan Pindad yang kala itu dijabat Bayu A Fiantoro‎ saat berbincang dengan wartawan di kawasan pabrik Pindad, Bandung.
Bayu menuturkan, perwakilan Mesir juga telah mendatangi kantor Pindad untuk mengetahui secara lebih detil mengenai spesifikasi, teknologi dan harga yang dibanderol oleh Pindad.
"Sampai saat ini baru Mesir, tapi kami terus coba pasarkan," tambah Bayu.
Di lingkup internasional, Pindad tengah menjadikan kawasan Timur Tengah sebagai target pasar utama berbagai produknya. Selain tank boat, Panser Anoa juga sudah dikenal cukup akrab dengan negara-negara di Timur Tengah.
Tahun ini, Pindad akan memproduksi setidaknya 200 kendaraan tempur berbagai jenis. Sedangkan produksi senjata, perseroan akan memproduksi sebanyak 50 ribu dan amunisi sebanyak 150 juta.
Sebagai informasi, kapal tank ini memiliki panjang 18 m dan bisa beroperasi di perairan dangkal 90 cm hingga perairan laut dalam. Ini dinilai cocok dengan kondisi geografis Indonesia yang punya banyak perairan.
‎Tank boat ini terbuat dari komposit dengan platform kapal catamaran (double hull). Dengan berbekal mesin diesel buatan MAN, tank boat tersebut mampu melaju hingga kecepatan 40 knots dengan daya jelajah 400 nautical mile (NM).
‎Sementara untuk sistem persenjataan, Pindad menggandeng CMI Defence yang memasang turret 105 mm. ‎Nantinya proses pembuatan turret 105 mm ini akan dilakukan di pabrik Pindad di Bandung, Jawa Barat.
Selain itu, produk ini juga dibekali dengan sistem persenjataan lain seperti remote control weapon system (RCWS) dengan kaliber 7.62 mm dengan sistem nadir dan navigasi canggih.Â