Liputan6.com, Jakarta Tidak ada yang berjalan mulus dalam kehidupan. Terlihat sempurna dari luar bukan berarti juga sempurna di dalam. Seperti yang dijalani para miliarder.
Aktris pemenang Golden Globe yang terkenal dalam film “Almost Famous” dan “How to Lose a Guy in 10 Days”, Kate Hudson juga pernah mengalami jatuh bangun sebagai seorang pengusaha. Sebelum akhirnya sukses dan menjadi miliarder.
Fabletics, perusahaan rintisan Hudson yang menjual pakaian olahraga, mampu meraup pendapatan hingga USD 500 juta (Rp 7,2 triliun) pada 2020.
Advertisement
Di balik pencapaian yang berhasil diraih Fabletics, sebuah kontroversi terjadi saat Time melaporkan terdapat 38 pekerja di pabrik Fabletics yang mengalami pelecehan seksual pada Mei 2021 lalu. Kasus tersebut sedang diselidiki lebih lanjut.
Tidak berhenti sampai di sana, pandemi membuat perusahaan Happy x Nature miliknya yang menjual pakaian ramah lingkungan harus ditutup karena mengalami kebangkrutan.
Melansir dari wawancara bersama CNBC, Rabu (7/7/2021), Hudson mengaku merasa sangat beruntung karena berada dalam posisinya saat ini meski ia harus menghadapi berbagai tantangan. Hudson tidak memercayai bahwa dirinya dapat berada dalam posisi ini apabila ia tidak melakukan apa pun.
Ia adalah seorang pekerja keras. Karakter yang dimiliki oleh Hudson terbentuk atas didikan orang tuanya. Meski terlahir sebagai anak yang memiliki privilege, tetapi kedua orang tuanya selalu menegaskan bahwa semua hal itu bukan merupakan miliknya. Jadi, semangat untuk bekerja sangat dijunjung tinggi.
Saksikan Video Ini
Sosok Perempuan Pekerja Keras
Hudson tumbuh tanpa kehadiran ayah kandungnya. Hal tersebut membuatnya menjadi seorang wanita mandiri yang merasa tidak dapat mengantungkan dirinya kepada siapa pun.
Dia akan merasa tertantang saat seseorang mengatakan bahwa Hudson tidak dapat melakukan sesuatu. Contohnya ia berhasil merintis bisnis alkohol yang identik dengan bisnis laki-laki, meski ia adalah seorang perempuan.
“Ketika seseorang memberi tahu bahwa ada sesuatu yang tidak mungkin, maka saya selalu merasa hal tersebut terasa menyenangkan,” kata Hudson.
Hudson sangat memedulikan apa yang sudah dibangun. Suatu ketika, ia pernah menghubungi rekan kerjanya untuk mengubah desain dari botol alkohol. Totalitas ia tunjukkan.
Demi membuat sebuah desain botol yang baru, ia menghabiskan waktu selama satu tahun. Wanita berusia 42 tahun itu pun memandang bahwa bisnis dimulai dari sebuah ide dan apa misi yang dimiliki. Menjadi penting juga untuk melihat bagaimana strategi dan siapa rekan kerja yang dimiliki.
Seiring dengan proses yang dialami, seseorang akan mendapatkan tanggung jawab yang lebih besar pula.
Hudson menegaskan kembali bahwa berada dalam dunia bisnis akan membuat kita menghadapi tantangan dan berbagai kesalahan. Kejujuran menjadi kunci utama untuk melewati tantangan dan kesalahan tersebut.
Reporter:
Advertisement