Naik Tajam, Kebutuhan Oksigen Medis Kini Lebih dari 1.000 Ton per Hari

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan jumlah kebutuhan gas oksigen medis di Indonesia saat ini sudah lebih dari 1.000 ton per hari.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jul 2021, 10:50 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2021, 10:49 WIB
Permintaan Oksigen Medis Meningkat di Masa Pandemi
Aktivitas pengisian ulang tabung oksigen di agen isi ulang oksigen kawasan Kalimalang, Jakarta, Rabu (27/1/2021). Arif, salah seorang pekerja mengungkapkan permintaan oksigen untuk kebutuhan medis rumahan meningkat 50 persen sejak pandemi Covid-19 mewabah di Jakarta. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan jumlah kebutuhan gas oksigen medis di Indonesia saat ini sudah lebih dari 1.000 ton per hari. Padahal sebelumnya hanya sekitar 400 ton per hari atau 25 persen dari total produksi gas oksigen di Indonesia.

"Sekarang kebutuhan oksigen dari 400 ton per hari naik lebih dari seribu ton per hari," kata Budi dalam keterangan pers, Jakarta, Senin (12/7).

Budi mengatakan produksi gas oksigen di Indonesia secara umum mencapai 1.700 ton per hari. Lebih dari seribu ton per hari dialokasikan untuk kebutuhan medis. Namun, mengingat tengah terjadi peningkatan kasus, pemerintah mengantisipasi menjadi 2.600 ton per hari.

"Kita sekarang antisipasi bisa naik 2.600 ton per hari," kata dia.

Maka, untuk mengatasi kebutuhan tersebut pemerintah akan melakukan impor gas oksigen dengan cepat. Ini dilakukan untuk menutupi kekurangan dari produksi gas oksigen dengan perkiraan kebutuhan yang terus naik.

"Kami akan melakukan impor oksigen dengan cepat untuk mengatasi gape," kata dia.

Pemerintah juga akan mengevaluasi kebutuhan gas oksigen secara nasional baik untuk medis maupun industri. Evaluasi ini bukan hanya untuk para produsen oksigen tetapi juga untuk sektor industri yang menggunakan gas oksigen.

Selain itu pemerintah juga berinisiatif untuk meminjamkan oksigen konsentrator kepada masyarakat yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Jenis tabung oksigen yang akan digilir ini berukuran 5 liter sampai 10 liter.

"Selain ditaruh di rumah sakit, kita bisa set up dan dipinjamkan buat warga yang isoman. Kalau sudah sembuh ini nanti diambil lagi dan dipindahkan buat keluarga lainnya," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Erick Thohir Yakinkan Pasokan Oksigen Aman

Imbas kasus COVID-19 Melonjak, Permintaan Pengisian Tabung Oksigen Meningkat
Pembeli mengantre dengan membawa tabung di tempat pengisian Oxygen Medical di Jalan Minang Kabau, Jakarta, Senin (28/6/2021). Permintaan pengisian oksigen di agen tabung oksigen di Jakarta alami peningkatan seiring lonjakan kasus COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kementrian BUMN terus mendorong percepatan penanganan Covid-19 dan menggerakkan perusahaan plat merah untuk berkontribusi dukung pasokan oksigen bagi pasien Covid-19. Untuk meyakinkan pasokan oksigen berjalan lancar, Menteri BUMN Erick Thohir dan Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza meninjau langsung kedatangan 6 ISO tank di Tanjung Priuk hari ini, Sabtu 10 Juli 2021. Sebelumnya, 21 ISO tank juga telah didatangkan dari Morowali Sulawesi Utara (5/7).

Menteri BUMN, Erick Thohir mengapresiasi dukungan BUMN termasuk Pertamina bersama anak dalam percepatan penanganan pasokan oksigen. Saat ini, BUMN melakukan tugas-tugas ini untuk pendukung kementerian lain, seperti kebutuhan oksigen di Rumah Sakit (RS) yang sangat penting untuk saat ini.

"Kita memang tidak memproduksi oksigen untuk medical, tetapi fasilitas yang kita punya bisa di switch sebagian untuk medical. Ini yang saya tekankan kepada seluruh direksi BUMN bahwa kita harus menjadi service-oriented bukan birokrasi. Jangan pernah lelah ketika kita harus membantu rakyat. Kita buktikan dengan kekonkritan," tegas Erick*.

Ketua Komisi 6 DPR RI, Faisol Riza menyampaikan apresiasi kepada Menteri BUMN bersama jajaran BUMN yang telah menyediakan fasilitas armada ISO Tank untuk memastikan ketersediaan Oksigen terdistribusi dengan baik. Melalui penyediaan ini, Pemerintah dapat menyampaikan kepada masyarakat agar tidak panik karena ketersediaan Oksigen mencukupi.

“Apresiasi kami kepada Kementerian dan jajaran BUMN atas dukungannya yang sangat besar. Jangan lelah Pak Erick dan BUMN. Kita sedang berperang dengan musuh yang tidak kelihatan tapi mematikan sehingga semua harus waspada,”ucap Faisol.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono menyampaikan bahwa Pertamina senantiasa berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam penanganan Covid-19, tidak terkecuali pada pemenuhan kebutuhan oksigen saat ini.

“Dari 27 ISO Tank yang dioperasikan Pertamina saat ini berkapasitas 540 ton oksigen, sehingga menyumbang 60% dari kapasitas yang sudah ada,”ungkapnya

Dukungan pasokan oksigen untuk percepatan penanganan COVID-19 ini merupakan sinergi berbagai pihak diantaranya Pertamina Grup dalam pengelolaan trucking ISO Tank yang melibatkan Subholding Commercial and trading PT Patra Niaga dan anak usaha Subholding Gas, PT Gagas. Sedangkan bantuan ISO tank dari PT Pertamina Gas (Pertagas), IMIP dan PT AICO. Pasokan oksigen dari beberapa pihak seperti Samator dan LINDE serta dukungan penuh penerimaan ISO tank dari PT Pelindo II.

Direktur Utama PT Pelindo II, Arif Suhartono menyampaikan “Kami PT Pelindo II bekerja sama BUMN lain sangat mendukung distribusi logistik kesehatan melalui wilayah Pelabuhan yang dikelola PT Pelindo II dan kami juga telah berkoordinasi dengan PT Pelindo I, III dan IV berkomitmen memastikan distribusi logistik secara optimal diseluruh wilayah Indonesia, khususnya untuk bidang kesehatan dalam penanganan COVID-19.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya