Liputan6.com, Jakarta Menjadi orang tua baru adalah sebuah pengalaman dan tantangan baru dalam hidup. Kebahagiaan yang dimiliki dapat dijadikan motivasi dan semangat baru untuk memberikan tanggung jawab sepenuhnya.
Apalagi, seperti yang diketahui tugas orang tua adalah memberikan kenyamanan, keamanan, sekaligus kesejahteraan hidup bagi sang anak. Dimulai dari memenuhi kebutuhan psikologis, spiritual dan hingga finansial.
Baca Juga
Ada banyak hal yang harus dikerjakan sebagai orang tua sehingga menjadi wajar apabila Anda sedikit kebingungan untuk memilih ingin melakukan kegiatan apa saja untuk menjamin masa depan anak. Ditambah, pengeluaran yang harus dikeluarkan tidaklah sedikit, misalnya ada pendidikan, obat-obatan, makanan dan sebagainya.
Advertisement
Kesiapan finansial dari orang tua menjadi pondasi dari kesejahteraan anak agar dapat memenuhi kebutuhannya hingga masa depan.
Namun, hal yang sering dilupakan adalah banyak dari orang tua yang tidak mempersiapkan finansial dini sehingga menjadi kerepotan saat ada banyak biaya yang harus dikeluarkan.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
5 Cara yang Harus Dilakukan
Oleh karena itu, melansir dari Forbes ada 5 hal yang harus diperhatikan orang tua baru untuk mempersiapkan finansial bagi anak Anda. Yuk, simak penjelasan berikut ini.
1. Bangun Dana Darurat
Meskipun ada banyak biaya yang harus dikeluarkan, terutama kebutuhan makan, Anda tetap harus menyisakan sedikit dari pendapatan Anda untuk biaya darurat. Anda tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, sehingga menyimpan dana darurat akan sangat membantu di kemudian hari.
Tujuan ini dilakukan agar ketika Anda kehilangan pekerjaan, masih ada uang yang menjadi pegangan Anda memenuhi kebutuhan diri dan anggota keluarga lainnya. Umumnya, rata-rata pengangguran sekitar 5 bulan sebelum mendapatkan kembali pekerjaan. Ada baiknya menyimpan setidaknya setengah tahun dari gaji Anda untuk dana darurat⎼lebih banyak lebih baik.
Dana darurat juga menyediakan arus kas jangka pendek untuk beberapa jenis pengeluaran tidak terduga, seperti perbaikan motor, mobil, dan rumah. Hal tersebut juga akan mempermudah Anda secara tidak langsung untuk menabung sehingga dapat menutup biaya kebutuhan anak baru Anda.
2, Tambahkan Anak Anda ke Asuransi Kesehatan
Setelah bayi lahir, ada maksimal waktu selama 60 hari untuk menambahkannya ke asuransi kesehatan Anda. Tidak perlu menunggu hingga pendaftaran dibuka, Anda bisa langsung bertanya pada agensi asuransi yang Anda miliki.Â
Pilihan alternatif lainnya adalah bertanya pada perusahaan Anda yang menjamin asuransi kesehatan agar dapat menambahkan nama Anda ke daftar tersebut. Tujuan dari memberikan asuransi kesehatan agar biaya kesehatan anak bisa terjamin dan terproteksi dengan baik.
Â
Â
Advertisement
3. Tambahkan Anak Anda ke Rencana Pensiun
Setelah bekerja banting tulang untuk memenuhi segala kebutuhan keluarga, tentunya ada rencana untuk segera pensiun menikmati masa tua Anda. Namun, Anda juga harus memasukan nama anak dalam daftar rencana pensiun sebagai penerima manfaat.
Rencana pensiun tidak melulu mengenai surat wasiat agar mewariskan harta benda, tetapi ada biaya yang dapat terjamin untuk kebutuhan di masa mendatang. Oleh karena itu, kebiasaan menabung dan hidup hemat harus segera diterapkan sejak dini.
Dengan berkontribusi setiap bulannya untuk menabung, hal tersebut juga sekaligus dapat menjamin masa pensiun Anda.
4. Berikan Jaminan Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa dapat melindungi Anda dari keterpurukan finansial atas kematian salah satu atau kedua dari penerima. Pendaftaran asuransi ini dapat menjadi alternatif Anda untuk mengganti pendapatan.
Ahli merekomendasikan untuk memilih polis dengan jangka waktu setidaknya 20 tahun agar memberikan pertanggungan melalui kelulusan perguruan tinggi. Sementara itu, polis jangka panjang dapat memberikan pertanggungan melalui usia pensiun.
Nilai nominal dari polis Anda harus sekitar 10 kali dari pendapatan tahunan Anda selama 20 tahun, sedangkan 15 kali pendapatan tahunan untuk jangka waktu 30 tahun, dan 20 kali pendapatan tahunan untuk jangka waktu 40 tahun.
Tak lupa juga, asuransi jiwa juga dapat diberikan untuk disabilitas sehingga dapat memberikan perlindungan jika suatu saat Anda tidak dapat bekerja lagi.Â
Â
5. Mulai Tabung untuk Pendidikan Kuliah
Biaya kuliah meningkat setiap tahunnya dan naik sesuai dengan tingkat inflasi sekitar dua kali lipat. Jika Anda tidak mengusahakan tabungan untuk biaya kuliah, perlu melakukan pinjaman. Sayangnya, menabung akan menghemat biaya dibandingkan meminjam karena ada suku bunga yang juga harus dibayar.
Pastikan menabung untuk kuliah anak Anda ketika ia lahir. Waktu menjadi aset terbesar dalam poin ini, semakin cepat mulai menabung, semakin cepat uang yang akan tersedia untuk menjamin pendidikan anak.
Apabila tidak memungkinkan untuk menabung, cobalah untuk menyimpan sebanyak yang Anda bisa. Kontribusikan sebagian dari bonus, pengembalian pajak penghasilan, dan warisan ke dalam tabungan perguruan tinggi.
Â
Reporter: Caroline Saskia
Advertisement