Infrastruktur Air Jadi Penentu Indonesia Jadi Negara Maju

Penanganan infrastruktur air jadi salah satu kunci penting agar Indonesia bisa mencapai visi 2045 jadi salah satu ekonomi terbesar dunia.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 20 Agu 2021, 15:30 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2021, 15:30 WIB
20150730- Persediaan Air Bersih di Instalasi pengolahan air palyja-Jakarta
Petugas mengecek pipa instalasi air di instalasi pengolahan air Palyja, Jakarta, Rabu (29/7/2015). Persedian air di wilayah DKI Jakarta masih aman dengan distribusi air 8600 liter perdetik. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Water Specialist Asian Infrastructure Investment Bank David Ginting menekankan, penanganan infrastruktur air jadi salah satu kunci penting agar Indonesia bisa mencapai visi 2045 jadi salah satu ekonomi terbesar dunia.

David menilai, air merupakan salah satu determinan utama agar pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) atau GDP Indonesia bisa terus konstan.

Menurut dia, ada dua hal kenapa air dan infrastruktur itu penting. Pertama, air merupakan bensin pergerakan ekonomi baik di tingkat domestik ataupun nasional, seperti untuk pengoperasian PLTA/PLTU.

"Jadi kurang lebih kayak fuel untuk perkembangan ekonomi sendiri. Bagaimana pertanian kita bisa berkembang, dimana pertanian sendiri masih menyumbang 11-15 persen GDP kita," ujar David dalam sesi bincang virtual, dikutip Jumat (20/8/2021).

Kedua, ia melanjutkan, Indonesia juga butuh infrastruktur air bukan hanya sebagai fuel, tapi juga untuk melindungi pertumbuhan ekonomi yang sudah terjadi selama ini.

"Jadi kita ngomongin water detected disaster kayak banjir, kekeringan. Mungkin paling gampang itu contoh kayak di negara tetangga, di Filipina, Thailand, kan kita sering denger banjir. Kayak yang terakhir di Filipina itu kurang lebih cost-nya in term of GDP's itu 5 persen. Sedangkan kalau untuk Thailand itu 2011 sekitar 10 persen GDP," terangnya.

"Jadi walaupun ekonomi tetep bertumbuh, tapi kalau kena water related disaster ya mundur lagi. Jadi air dan infrastrukturnya memang penting kalau kita ngomongin tentang economic development," pungkas David.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

AIIB Gelontorkan Investasi Rp 5,4 Triliun Untuk 2 Proyek Air di Indonesia

Kementerian PUPR akan membangun jaringan layanan air bersih perpipaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Wosusokas di Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, dan Kota Surakarta.
Kementerian PUPR akan membangun jaringan layanan air bersih perpipaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Wosusokas di Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, dan Kota Surakarta.

Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) telah mengeluarkan investasi untuk proyek infrastruktur pada sektor perairan di Indonesia sejak 2017.

Water Specialist AIIB David Ginting mengatakan, pihaknya sejak pertama kali berdiri memang menjadikan pembiayaan terhadap infrastruktur air sebagai salah satu sektor kuncinya.

"Proyek pertama banget disetujuin banget itu malah di Indonesia 2017, namanya Dam Operational Improvement and Safety Project (DOIS). Itu adalah proyek air pertama AIIB di portfolionya dia," jelas David dalam sesi bincang virtual, Kamis (19/8/2021).

David menceritakan, AIIB hingga saat ini sudah menyetujui pembiayaan kurang lebih sekitar USD 2,3 miliar (Rp 33 triliun) untuk 11 proyek infrastruktur air. Investasi itu tersebar di 7 negara, salah satunya di Indonesia dengan 2 proyek air.

"Indonesia sendiri salah satu penerima manfaat terbesar di investasi ini, sekitar USD 375 juta dari USD 2,3 miliar itu ada di Indonesia," ujar David.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya