Luas Tanam dan Panen Tinggi, Akademisi IPB Nilai Food Estate Kalimantan Tengah Berhasil

Akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB), Prima Gandhi menilai program Food Estate yang menjadi salah satu program utama pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional menuai hasil yang bagus.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 24 Agu 2021, 21:09 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2021, 21:09 WIB
Luas Tanam dan Panen Tinggi, Akademisi IPB Nilai Food Estate Kalimantan Tengah Berhasil
Ilustrasi petani. (Dok. Kementan)

Liputan6.com, Bogor Akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB), Prima Gandhi menilai program Food Estate yang menjadi salah satu program utama pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional menuai hasil yang bagus. Menurutnya, tolak ukur yang utama keberhasilan Food Estate yakni realisasi luas tanam dan panen yang tinggi, meningkatnya produksi, indeks pertanaman dan produktivitas.

“Dari target ditanam 30.000 hektar, itu sudah ditanam dan dipanen. Hasilnya kisaran 4 ton per hektar,” demikian kata Prima Gandhi di Bogor, Selasa (24/8/2021).

Oleh karena itu, Prima Gandhi menampik adanya pandangan dari pihak tertentu yang menyimpulkan bahwa pelaksanaan Food Estate, khususnya di Kalimantan Tengah yakni Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas mengalami kegagalan. Menurutnya, keberhasilan produksi dengan hasil tersebut menunjukkan kondisi lahan rawa mineral memenuhi syarat untuk tumbuh, syarat kondisi kualitas air irigasi yang ada juga memenuhi syarat, infrastruktur dan kesiapan petani juga tersedia di lokasi Food Estate di dua kabupaten tersebut.

“Jadi menilai keberhasilan itu langsung cek outcome saja, berhasil dan berproduksi tidak. Ini kan sudah kasat mata terlihat hasil panennya. Kalau berhasil panen berarti aspek kondisi lahan, air, agroklimat dan kesiapan petani sudah terpenuhi,” tegasnya.

Food Estate Sebagai Lumbung Pangan Indonesia

“Aspek lahan dan agroklimat serta sosial ekonomi kan sudah dikaji dan dianalisis kelayakan pada saat program mau berjalan. Justru sekarang saatnya untuk merancang keberlanjutan programnya, sehingga selanjutnya petani bisa mandiri mengelola usaha tani, mengolah hasil dan memasarkan,” pinta Prima Gandhi.

Dosen Departemen Ekonomi Sumber Daya dan Lingkungan IPB ini berharap pemerintah terus fokus untuk mengembangkan Food Estate sebagai lumbung pangan Indonesia. Ketersediaan pangan yang memadai untuk seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor dapat diwujudkan dengan pengembangan Food Estate yang semakin maju ke depannya.

“Saya optimis hal ini terwujud. Sebab pengembangan Food Estate juga sudah diikuti dengan terbangunnya sistem logistik, pengolahan dan nilai tambah, distribusi dan pemasaran berbasis digital sudah terbangun, tinggal dikembangkan lagi. Dan juga sudah mulai terbangun korporasi petani yang mampu dan berdaya guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan petani,” cetus Prima Gandhi.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya