Liputan6.com, Jakarta - PTPN Group melaporkan kinerja kian membaik seiring langkah transformasi dalam pengelolaan manajemen Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero). Ini terlihat dengan kenaikan laba, penyelesaian restruktursisasi utang senilai Rp 41 trilliun.
Dari sisi perbaikan kinerja ditandai dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 227,81 persen senilai Rp 1,45 trilliun di semester I 2021. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan merugi Rp 1,1 triliun secara tahunan atau year on year (yoy).
Baca Juga
Revenue PTPN Group juga tumbuh Rp 21,26 Triliun, atau naik 36,37 persen (yoy) di atas pencapaian tahun lalu.
Advertisement
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani memaparkan, kinerja keuangan didukung oleh beberapa aspek antara lain restrukturisasi, peningkatan produksi dan produktivitas, serta peningkatan nilai tambah produk melalui hilirisasi.
Di tengah pandemi Covid-19, perusahaan memperlihatkan tren kinerja positif melalui pelaksanaan operational excellence, back to basic, serta penekanan pada culture planters. Capaian itu antara lain didukung oleh meningkatnya produksi CPO 19 persen di atas tahun lalu, dan penurunan beban biaya produksi sebesar 14 persen dari tahun lalu.
"Revenue kami per Juni 2021, sudah mencapai 120,34 persen dari RKAP tahun 2021. Kenaikan revenue itu juga berpengaruh pada kenaikan margin pendapatan sebelum pajak, bunga, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) sebesar 245,34 persen dibandingkan tahun 2020 atau senilai Rp 5,46 triliun," terang Ghani, Kamis (26/8/2021).
Ghani menambahkan, perbaikan kinerja ini tidak lepas dari upaya transformasi bisnis yang dijalankan perusahaan. "Sejak akhir 2019 manajemen terus melakukan transformasi bisnis beserta Anak Perusahaan melalui strategi perusahaan yang tersusun dalam roadmap transformasi perusahaan," sambungnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Strategi PTPN
Menurut dia, ada lima strategi yang ditempuh manajemen Holding PTPN dalam melakukan transformasi hingga membawa kinerja PTPN Group mencapai level menggembirakan.
Kelima strategi tersebut meliputi tiga strategi utama; optimalisasi portfolio dan operational excellence, commercial excellence dan ekspansi hilir, serta optimalisasi aset dan kemitraan strategis. Termasuk dua strategi pendukung yakni pengembangan kapabilitas dan budaya, serta peningkatan sistem dan teknologi.
Selain itu, peningkatan kinerja PTPN Group juga didukung oleh penerapan Integrated procurement System (IPS), merupakan proses pengadaan barang dan jasa secara terintegrasi dengan bantuan aplikasi dan teknologi berbasis internet.
"IPS memberikan manfaat antara lain mengurangi biaya perusahaan sehingga diperoleh nilai efisiensi sebesar Rp 599,18 miliar atau 9,32 persen dari RKAP sampai dengan Semester I 2021," jelas Ghani.
Dia menambahkan, salah satu bagian penting adalah transformasi keuangan yang memiliki tujuan utama untuk memastikan keberlanjutan PTPN Group ke depannya. Transformasi keuangan ini memiliki empat prinsip utama, yakni bisnis berkelanjutan, komperhensif, cash flow consolidation, dan transparan.
"Dalam hal transformasi keuangan, kami telah berhasil melakukan restrukturisasi hutang PTPN Group senilai Rp 41 triliun, dengan dilakukannya Penandatanganan Amandemen Perjanjian Pinjaman dari 39 kreditur pada 19 April 2021. Ini merupakan bentuk kepercayaan kreditur dalam mendukung upaya Transformasi PTPN Group sekaligus menandai terpenuhinya persyaratan pencairan dana investasi pemerintah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," tuturnya.
Advertisement