Wamen BUMN Blak-blakan Banyak Data Penerima BPUM Bermasalah

Masalah di data yang membuat banyak rekening penerima BPUM diblokir.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Sep 2021, 18:32 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2021, 18:32 WIB
Karyawan Bank Ikuti Vaksin Gotong Royong
(Ki-Ka) Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani, Ketum Perbanas sekaligus Wamen BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana meninjau Sentra Vaksinasi Gotong Royong Perbanas di Lapangan Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (19/6/2021). (Liputan6.com/HO/Rizky)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri atau Wamen BUMN  II Kartika Wirjoatmodjo mengakui jika data menjadi permasalahan yang muncul saat penyaluran Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM). Kondisi ini yang membuat banyak rekening penerima bantuan tersebut yang diblokir.

"Jujur saja kemarin waktu BRI ditugaskan melakukan BPUM Pak, ini problem karena banyak data yang nggak akurat. Sehingga banyak rekening BPUM yang diblokir dan sebagainya," terangnya dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu (22/9).

Dia pun berharap jika nantinya keberadaan holding Ultra Mikro diikuti dengan data yang lebih baik untuk kegiatan penyaluran bansos ketimbang yang tersedia saat ini.

Ini menyusul adanya pengintegrasian data secara lengkap masyarakat kelas menengah dan bawah sebagai calon penerima bansos dari tiga entitas besar, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero), PT Pegadaian (Persero), hingga PT Permodalan Nasional Madani (Persero).

Kartika menerangkan, dengan penyaturan BRI, Pegadaian, dan PNM dalam Holding Ultra Mikro tersebut akan mempermudah mengintegrasikan database, terutama database ekonomi di masyarakat kelas menengah dan bawah.

Sehingga, bisa menjadi referensi bagi pemerintah untuk penyaluran bansos yang lebih baik.

"Jadi, ke depan kalau pemerintah mau melakukan kegiatan apapun di bidang ultra mikro seharusnya datanya ada di sini semua (Holding Ultra Mikro)," ujarnya.

 

Manfaat Holding Ultra Mikro Lainnya

Pengalihan Saham untuk Pembentukan Holding Ultra Mikro ke BRI
Pengalihan saham untuk pembentukan Holding Ultra Mikro ke BRI telah resmi dilakukan, Senin (14/09/2021)

Sebelumnya, Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan, banyak manfaat positif dengan sudah selesainya pembentukan Holding Ultra Mikro ini.

Salah satunya bisa memberikan jangkauan lebih luas kepada masyarakat dengan pilihan produk yang beragam dengan memberikan harga lebih terjangkau.

"Proses akan lebih efisien melalui kolaborasi berbagai item di lokasi, kemudian penggunaan digital bersama. Bisa jadi melayani masyarakat sebanyak mungkin, dengan biaya semurah mungkin, karena prosesnya seefisien mungkin," kata dia dalam dalam Penandatanganan Perjanjian Pengalihan Saham dalam Rangka Pembentukan Holding Ultra Mikro, Senin (13/9).

Pembentukan holding ini juga akan memberikan kesempatan luar biasa kepada seluruh karyawan ada di tiga BUMN ini. Sebab, dengan digabungkannya di dalam satu ekosistem, maka karyawan dapat mengeluarkan potensi terbaiknya di tempat jauh lebih besar.

"Kalau tadinya kita berenang di kolam dangkal dan sempit, sekarang mari kita berkompetisi mengeluarkan potensi terbaik kita di kolam lebih besar dalam ekosistem ultra mikro ini. Artinya wadah yang baru lebih besar ini menjadi tempat yang kondusif menumbuhkembangkan karir teman-teman semua, tentu sesuai dengan kompetisi masing-masing," jelas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya