BERANI BERUBAH: Dari Istana ke Donat dan Sambal

Wika Aprilia berjualan donat, sambal, serta snack bawang untuk menambah penghasilan selama pandemi Covid-19 setelah pekerjaannya sebagai pemandu wisata terdampak.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 18 Okt 2021, 06:17 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2021, 06:00 WIB
Donat dan Sambal Wika Aprilia
Wika Aprilia berjualan donat, sambal, serta snack bawang untuk menambah penghasilan selama pandemi Covid-19. Kini penghasilannya berjualan makanan sudah melebihi gajinya saat dulu bekerja sebagai pemandu wisata. (Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta- Wika Aprilia, seorang pemandu wisata di Istana Basa Pagaruyung, Padang. Setiap harinya dia membawa turis melihat keindahan istana, menceritakan setiap sudut yang ada, melestarikan sejarah salah satu warisan budaya Indonesia.

Namun pandemi Covid-19 membuatnya terpaksa memikirkan ulang kariernya. Tak ada turis berarti pendapatan yang berkurang jauh. Demi tetap bisa menghasilkan uang, Wika akhirnya mencoba peruntungan dengan berjualan donat, sambal, dan snack bawang.

“Pada saat kita di rumahkan, kita juga sudah mencoba bikin donat. Awalnya hanya untuk makan keluarga, dikonsumsi bagi ke teman-teman, akhirnya timbul lah bagaimana kalau untuk dijual,” ungkap Wika kepada Tim Berani Berubah.

“Diposting melalui media sosial Instagram, Facebook dan WA. Ternyata peminatnya itu banyak,” lanjut dia.

Tak disangka, donat buatan Wika memiliki banyak peminat. Dia pun menjadi semakin bersemangat menjalankan usahanya. Dengan dukungan suami serta keluarganya, Wika perlahan merintis usahanya.

Penghasilan Wika dari penjualan makanannya juga sudah melebihi gajinya di istana dulu. Kini, dia bahkan bisa mempekerjakan karyawan untuk membantunya membuat adonan di dapur.

“Nah akhirnya kita putuskan untuk lanjut bikin kue dan resign sebagai pemandu wisata di Istana Basa Pagaruyung,” pungkasnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Terus Berjuang Demi Hasil Lebih Baik

Karyawan Wika Aprilia
Wika Aprilia kini sudah mampu mempekerjakan karyawan untuk membuat produknya di dapur. (Foto: Liputan6.com)

 

Kesuksesan Wika pun bukan tanpa perjuangan. Berbagai macam kegagalan sudah pernah dia rasakan, namun Wika terus belajar dari kesalahan dan tak berhenti berusaha. 

“Hujan panas, apapun segala macam rintangan kita hadapi. Kadang hujan-hujan, kadang pakai mantel, bahkan sampai ke tangan customer pun kadang hancur,”tutur Wika.

“Itu yang sangat membuat kami terkadang termotivasi bagaimana caranya agar donat ini sampai ke customer dalam keadaan baik,” dia mengakhiri.

Pastinya cerita ini menjadi kisah inspiratif untuk pantang menyerah di saat kondisi terpuruk. Yuk, ikuti kisah ini maupun yang lainnya dalam Program Berani Berubah, hasil kolaborasi antara SCTV, Indosiar bersama media digital Liputan6.com dan Merdeka.com.

Program ini tayang di Stasiun Televisi SCTV setiap Senin di Program Liputan6 Pagi pukul 04.30 WIB, dan akan tayang di Liputan6.com serta Merdeka.com pada pukul 06.00 WIB di hari yang sama.

Ingin tahu cerita lengkapnya, simak dalam video berikut ya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya