Menko Airlangga Jabarkan Bukti Komitmen Indonesia Ambil Bagian Hadapi Perubahan Iklim ke UE

Indonesia akan terus berkomitmen untuk melakukan kerja sama global dalam menghadapi masalah perubahan iklim.

oleh Tira Santia diperbarui 19 Okt 2021, 22:36 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2021, 22:34 WIB
Menkoperekonomian Airlangga Hartarto
Menkoperekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Executive Vice-President of the European Commission, Frans Timmermans dalam rangka membahas prioritas dan posisi/kebijakan Indonesia di COP26 Glasgow, Kamis (19/10/2021).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memastikan Indonesia berkomitmen mendorong kerja sama dengan Uni Eropa dalam memperkuat ambisi penanganan dampak perubahan iklim di Indonesia.

Kerja sama global penting dilakukan untuk memastikan aspek ketersediaan dan keterjangkauan dalam pengembangan energi baru dan terbarukan.

Hal ini disampaikan Airlangga Hartarto dalam pertemuan dengan Executive Vice-President of the European Commission, Frans Timmermans dalam rangka membahas prioritas dan posisi/kebijakan Indonesia di COP26 Glasgow, Kamis (19/10/2021).

“Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki sumber daya yang mampu memberikan banyak kontribusi pada penanganan dampak perubahan iklim global. Peningkatan kemitraan dan kerja sama global penting dilakukan untuk meningkatkan kapasitas adaptasi dan ketahanan, terutama bagi negara yang rentan terhadap dampak perubahan iklim,” ujar Airlangga.

Indonesia menjadi Co-Chair pada COP26 Fact Dialogue bersama Inggris sejak April 2021. Pertemuan COP26 akan membahas isu-isu prioritas seperti penguatan komitmen pengurangan emisi, adaptasi terhadap dampak perubahan iklim, dan meningkatkan kolaborasi internasional dalam kampanye COP26 terkait transisi energi, aksi iklim berbasis alam, dan transportasi bersih.

Terkait penggunaan teknologi, Menko Airlangga juga menyampaikan Indonesia sudah siap untuk melangkah lebih dari energi baterai.

“Indonesia siap untuk mengembangkan teknologi hydrogen sebagai bentuk komitmen pengurangan emisi serta adaptasi terhadap dampak perubahan iklim. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi global yang konkrit untuk mencapai tujuan ini,” papar Airlangga.

Selain itu, pada pertemuan ini juga membahas peluang kerja sama Uni Eropa – Indonesia di bawah Green Deal. EU Green Deal menetapkan target pengurangan emisi 55 persen pada 2030, dan Net Zero pada 2050.

 

Dukung Green Deal UE

Menkoperekonomian Airlangga Hartarto
Menkoperekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Executive Vice-President of the European Commission, Frans Timmermans dalam rangka membahas prioritas dan posisi/kebijakan Indonesia di COP26 Glasgow, Kamis (19/10/2021).

Pemerintah indonesia berkomitmen untuk mendukung rencana Uni Eropa di bawah Green Deal.

“Pemerintah Indonesia telah menyiapkan regulasi mekanisme perdagangan karbon di dalam negeri. Indonesia juga telah mengumumkan dan menyampaikan ambisi Net Zero tahun 2060 sesuai submisi Updated NDC dan Long-Term Strategy for Low Carbon and Climate Resilience 2050 (LTS-LCCR 2050),” ujar Airlangga.

Indonesia akan terus berkomitmen untuk melakukan kerja sama global dalam menghadapi masalah perubahan iklim.

Pemerintah Indonesia juga akan mulai menerapkan pajak karbon atas emisi karbon pada tahun 2022 seiring dengan disahkannya UU Harmonisasi Peraturan Pajak (UU HPP).

Penerapan pajak karbon ini juga merupakan komitmen Indonesia untuk menangani perubahan iklim global.

Pemerintah Indonesia juga menunjukkan keseriusannya dalam penanganan iklim dengan mendorong pembahasan ini di berbagai pertemuan internasional lainnya, termasuk G20.

“Indonesia akan mendorong pembahasan perubahan iklim ini dalam presidensi G20 tahun 2022 di dua working group dengan pembahasan terkait isu perubahan iklim dan energi,” kata Airlangga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya