40 Ruas Tol Jawa dan Bali Terapkan Bayar Tol Tanpa Berhenti di akhir 2022

Sistem bayar tol tanpa henti menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS).

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 29 Okt 2021, 13:50 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2021, 13:50 WIB
Kementerian PUPR Siap Terapkan Teknologi Transaksi Pembayaran Tol Non-Tunai Tanpa Sentuh
Sejumlah pengguna jasa tol saat melakukan transaksi pembayaran di gerbang tol Karang Tengah, Tangerang, Selasa (24/11/2020). Sistem baru tersebut bertujuan mengurangi kepadatan di gardu pembayaran jalan tol. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan menerapkan sistem bayar tol non-tunai nirsentuh atau bayar tol tanpa henti di akhir 2022. Sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) ini akan menggunakan Global Navigation Satellite System (GNSS).

Guna mematangkan target tersebut, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR terus melakukan pembahasan dengan pihak terkait guna penajaman dan pemutahiran dari sistem transaksi tol tak berbayar langsung ini.

Rapat koordinasi digelar antara BPJT Kementerian PUPR, ATI (Asosiasi Tol Indonesia (ATI), dan PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) yang dilaksanakan secara hybrid (online dan offline) dengan mengikuti protokol kesehatan ketat pada Jumat (22/10/2021) di Bali. Rakor ini turut dihadiri 52 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

"Dalam rapat ini membahas mulai dari Regulasi, Peraturan, Sanksi dan juga masukan yang diberikan dari BUJT, sehingga diharapkan sistem tranksasi Tol Nontunai Nirsentuh MLFF ini betul-betul matang dan dapat mulai diterapkan pada 40 ruas tol di Pulau Jawa dan Bali pada akhir tahun 2022," tulis BPJT dalam keterangan resminya, Jumat (29/10/2021).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Teknologi GNSS

Kementerian PUPR Siap Terapkan Teknologi Transaksi Pembayaran Tol Non-Tunai Tanpa Sentuh
Sejumlah pengguna jasa tol saat melakukan transaksi pembayaran di gerbang tol Karang Tengah, Tangerang, Selasa (24/11/2020). Sistem baru tersebut bertujuan mengurangi kepadatan di gardu pembayaran jalan tol. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam pelaksanaannya, sistem MLFF ini menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan melakukan transaksi melalui aplikasi khusus jalan tol di smartphone.

Selanjutnya GPS akan menentukan lokasi yang didetrminasi oleh satelit dan proses map-matching akan berjalan di central system. Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif.

Penggunaan Global Navigation Satellite System (GNSS) banyak diterapkan di negara-negara Eropa Timur, termasuk Hongaria. BPJT mengklaim, manfaat lain dari kehadiran sistem transaksi tol nirsentuh ini, salah satunya efisiensi biaya operasi dan juga meminimalisir bahan bakar kendaraan.

Penggunaan sistem tarif MLFF ini akan memangkas waktu transaksi di gerbang tol menjadi 0 detik. Sebagai perbandingan, kegiatan transaksi gerbang tol dengan uang elektronik sebelumnya diestimasi memakan waktu hingga sekitar 4 detik. Jika ditilik lebih lampau, transaksi dengan uang kartal bisa memakan waktu sekitar 10 detik.

"Dengan diimplementasikannya sistem ini pembayaran tol tidak lagi perlu berhenti dan kendaraan dapat terus berjalan sepertu biasa, sehingga tidak ada lagi antrian pada gerbang tol dan mempersingkat waktu tempuh dan efisien," ungkap BPJT.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya