Pakai PLTS Bisa Hemat Tagihan Listrik, Begini Mekanismenya

Prinsip penghematan dari PLTS yakni mengurangi penggunaan listrik dari PLN pada siang hari.

oleh Septian Deny diperbarui 20 Nov 2021, 09:30 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2021, 09:30 WIB
PLTS.
PLTS.

Liputan6.com, Jakarta Produsen panel listrik tenaga surya PT Simed Prakarsa Indonesia mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan di segmen residensial.

Melalui brand HiCell, pasar diedukasi untuk menggunakan tenaga surya agar biaya listrik bulanan lebih ekonomis.

Direktur PT Simed Prakarsa Indonesia Dewi Rulan mengatakan, sumber energi utama saat ini terutama listrik sumbernya adalah bahan bakar fosil yang makin langka. Jika barang makin langka, lanjutnya, otomatis harga listrik juga naik.

Hal ini disampaikan Dewi saat memperkenalkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) HiCELL Solar Cell System pada pameran IndobuildTech, di Jakarta Convention Center (JCC).

“Kita semua tahu ya sumber energi utama yang kita gunakan saat ini terutama listrik sumbernya adalah bahan bakar fosil yang makin langka. Jika barang makin langka otomatis harga listrik juga naik," kata Dewi, Sabtu (20/11/2021).

"Investasi solar panel adalah investasi terbaik saat ini karena sumber energinya terbarukan dan tidak bisa habis," tambahnya.

Optimisme Simed Prakarsa Indonesia bukan tanpa alasan, situasi pandemi mengharuskan banyak orang melakukan pekerjaan dari rumah (work from home) serta meningkatnya penggunaan listrik.

Prinsip penghematan dari PLTS yakni mengurangi penggunaan listrik dari PLN pada siang hari. PLTS menghasilkan kelebihan listrik di siang hari maka kelebihan tersebut akan diekspor ke jaringan PLN dan digunakan untuk mengurangi tagihan listrik di bulan berikutnya.

Simed Prakarsa Indonesia mencatat lebih dari 350.000 watt atau 350 kW PLTS terjual di tahun 2021.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Efisiensi

FOTO: Target Industri Panel Surya Dalam Negeri
Pekerja memeriksa intalasi panel surya di Gedung Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM di Jalan Rasuna Said, Jakarta, Senin (27/9/2021). Kementerian Perindustrian mencatat importasi komponen PLTS sejak 2018 hingga 2020 mengalami penurunan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Dengan meluncurkan produk terbaru yaitu Modul Surya Half-Cell Monocrystalline 410 WP yang memiliki efisiensi hingga 20,3 persen.

"Desain yang lebih estetik diharapkan penjualan PLTS akan naik di 2022. Untuk jangka panjang kita bukan hanya balik modal tapi juga untung karena solar panel bisa bekerja hingga 25 tahun atau lebih, sementara BEP (Break Even Point) dari investasi solar panel sekitar 7-8 tahun," jelas Dewi.

Untuk segmen residensial HiCELL menyediakan paket 1.000 watt hingga 10.000 watt.

Sedangkan untuk segmen bangunan komersial bisa menyesuaikan kebutuhan seperti 150.000 watt atau di atasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya