Di Depan Petani Sawit, Erick Thohir Pastikan PTPN Sudah Berubah

Erick Thohir memberikan bantuan TJSL di Koperasi Unit Desa (KUD) Mojopahit Jaya, Desa Sari Galuh, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Jumat sore (26/11/2021)

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Nov 2021, 14:33 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2021, 14:30 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengunjungi lahan PT Perkebunan Nusantara V/PTPN V
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengunjungi lahan PT Perkebunan Nusantara V/PTPN V

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melalui program pendanaan UMK bagi 33 petani plasma PT Perkebunan Nusantara V/PTPN V sebesar Rp2,5 miliar.

Bantuan tersebut diserahkan Erick saat melakukan kunjungan kerja Peremajaan Sawit Rakyat di Koperasi Unit Desa (KUD) Mojopahit Jaya, Desa Sari Galuh, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Jumat sore (26/11/2021).

"Saya mengucapkan terima kasih karena Jajaran Direksi dan Komisaris PTPN telah menjadikan saudara-saudara kita para petani, yang selama ini diposisikan lemah, tetapi hari ini adalah mitra," ungkap Erick dalam pernyataannya, Sabtu (27/11/2021).

Erick menyatakan, saat ini ini, PTPN telah berubah, PTPN hadir untuk sawit rakyat. Mengingat, PTPN V mampumenyediakan dan melepas bibit sawit unggul bersertifikat kepada para petani.Tercatat mulai 2020 hingga akhir November 2021 ini, sebanyak 1,1 juta dari total 1,4 juta bibit, telah dibeli oleh petani sawit swadaya.

"Kebijakan yang diambil direksi adalah kebijakan luar biasa. Ketika banyak perusahaan mengontrol bibit sawit unggul kepada petani, kita (PTPN) malah buka lebar. Ini kebijakan luar biasa,"kata Erick Thohir.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), M Abdul Ghani mengapresiasi Peremajaan Sawit Rakyat yang dijalankan PTPN V. Menurutnya, kegiatan ini merupakan dukungan penuh dari PTPN untuk meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit, dengan menjaga luasan lahan, agar perkebunan kelapa sawit dapat dimanfaatkan secara optimal.

"Sekaligus untuk menyelesaikanmasalah legalitas lahan yang terjadi demi peningkatan kesejahteraan petani sebagai mitra strategis," bebernya.

Ghani menambahkan, bahwa peremajaan perkebunan sawit masyarakat mendesak untuk dipercepat mengingat tingginya disparitas produktivitas antara petani dan korporasi.

Sebagai perbandingan produktivitas CPO (Crude Palm Oil) petani hanya berkisah 3 ton CPO/Ha/tahun. Sementara di perusahaan itu mencapai 5-7 ton CPO/Ha/tahun.

"Ini yang menjadi pertimbangan kita agar proses peremajaan perlu diakselerasi," tambah Ghani.

 

Replanting hingga 21.000 Ha Kebun

Manfaatkan Tumpangsari Sawit dan Kedelai, Kabupaten Pali Swasembada Benih Kedelai
Pertanaman kedelai di lahan seluas 5,5 hektar ini dilakukan karena sawitnya sedang masa replanting (peremajaan).

Sementara itu, CEO PTPN V Jatmiko K Santosa mengatakan, sampai dengan 2023, perusahaan akan mereplanting hingga 21.000 Ha kebun sawit plasma.

"Di tahun 2021 ini kami rencanakan 2.140 Ha, tahun 2022 ada 3.500 Ha, dan tahun 2023 seluas 3.000 Ha. Ini menjadi roadmap kami untuk mendorong percepatan peremajaan sawit rakyat yang diharapkan oleh pemerintah," sebut Jatmiko.

PTPN V sendiri menargetkan hingga 2025 mendatang dapat membantu peremajaan dan konversi sawit rakyat seluas 23.000 Ha. Seluruh sawit yang diproduksi oleh kebun yang bermitra dengan perusahaan, produktivitasnya juga jauh di atas standar nasional.

"Program peremajaan sawit rakyat juga menjadi momentum mengganti tanaman sawit dengan jenis tanaman yang lebih unggul. Sehingga, PTPN V turut menyiapkan tujuh sentra pembibitan sawit unggul di seluruh Riau," tutupnya.    

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya