Gandeng Boeing, INACA Ajak Maskapai Kelola Armada Pesawat Pasca Terdampak Pandemi

Akibat pandemi Covid 19, banyak maskapai nasional yang berhenti beroperasi atau mengurangi kapasitas produksinya.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 07 Des 2021, 17:40 WIB
Diterbitkan 07 Des 2021, 17:40 WIB
Ilustrasi pesawat Boeing 737 Max 8 (AFP/Stephen Brashear)
Ilustrasi pesawat Boeing 737 Max 8 (AFP/Stephen Brashear)

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Maskapai Penerbangan Indonesia (INACA) menggandeng manufaktur pesawat Boeing untuk menggelar workshop pengelolaan armada pesawat. Acara ini ditujukan bagi maskapai penerbangan untuk belajar mengelola armada pesawat pasca terdampak pandemi Covid-19.

Diketahui, geliat penerbangan tanah air terpukul cukup dalam dengan adanya pembatasan guna menangani penyebaran virus. Hal ini mengakibatkan penurunan pendapatan maskapai. Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk bisa bertahan adalah adanya pengelolaan armada pesawat secara benar.

Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja melihat terjadi fenomena menarik dalam penerbangan nasional. Misalnya, banyak maskapai yang berhenti beroperasi atau bahkan mengurangi kapasitas produksinya.

"Akibat pandemi Covid 19, banyak maskapai nasional yang berhenti beroperasi atau mengurangi kapasitas produksinya. Namun di sisi lain, banyak maskapai baru yang muncul dengan performa yang baik. Hal ini mengindikasikan pasar penerbangan tetap menjadi pasar yang menarik dan diharapkan segera pulih," ujar Denon dalam keterangan, Selasa (7/12/2021).

Denon menyatakan Fleet Planning Workshop ini sangat relevan dengan kondisi penerbangan nasional saat ini. Berkurangnya jumlah armada membutuhkan pengelolaan yang baik untuk dapat memenuhi permintaan pasar penumpang dan kargo.

Dengan demikian operasional penerbangan dapat berjalan efektif, efisien dan maskapai mendapatkan pendapatan yang baik sebagai bekal untuk melakukan pertumbuhan pasca pandemi.

Menurut Whitepaper INACA bekerjasama dengan Universitas Pajajaran, penerbangan domestik Indonesia akan mulai rebound pada tahun 2022 dan optimal seperti sebelum pandemi pada tahun 2024. Sedangkan penerbangan internasional diprediksi mulai rebound tahun 2023 dan optimal tahun 2026.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tambah Wawasan

Ilustrasi pesawat Boeing 737 MAX (AFP Photo)
Ilustrasi pesawat Boeing 737 MAX (AFP Photo)

Pada kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto yang diwakili Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, Dadun Kohar mengapresiasi gelaran workshop ini.

Diwakili Dadun, Novie berharap workshop ini dapat menambah wawasan pengetahuan di bidang perencanaan armada pesawat yang efektif dan efisien bagi para personil penerbangan. Dengan pemahaman tentang analisa pasar, pemilihan rute, perencanaan jadwal penerbangan, perencanaan jaringan, perencanaan armada pesawat dan pengelolaan pendapatan.

"Semoga seluruh peserta workshop dapat memanfaatkan momentum ini untuk menggali informasi dan pengetahuan tentang perencanaan armada pesawat yang efektif dan efisien dari para narasumber. Sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan penerbangan di Indonesia untuk dapat bangkit kembali di tahun yang akan datang," ujar Novie.

Informasi, workshop kali ini diikuti oleh 57 peserta di mana 35 peserta merupakan anggota INACA. Workshop dipandu langsung oleh Managing Director of Global Strategic Initiatives The Boeing Company, Mr. Malcom An dan tim secara daring melalui Webex Platform. Acara ini juga digelar selama tiga hari sejak 7-9 Desember 2021.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya