Harga Pesawat Boeing Bakal Lebih Mahal Gara-Gara Tarif Dagang

CEO AerCap Aengus Kelly sebagian besar maskapai kemungkinan besar akan beralih ke Airbus seiring potensi kenaikan harga pesawat Boeing karena tarif dagang.

oleh Agustina Melani Diperbarui 13 Mar 2025, 07:00 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2025, 07:00 WIB
Harga Pesawat Boeing Bakal Lebih Mahal Gara-Gara Tarif Dagang
CEO AerCap Aengus Kelly menuturkan, harga pesawat Boeing dapat meningkat gara-gara tarif dagang. (AFP Photo)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - CEO AerCap Aengus Kelly menuturkan, harga pesawat Boeing dapat meningkat USD 40 juta atau sekitar Rp 658,97 miliar (asumsi dolar AS terhadap rupiah 16.474). Hal itu lantaran skenario tarif dagang.

"Dalam skenario terburuk, misalnya kenaikan tarif dagang sebesar 25 persen secara menyeluruh, yang merupakan balasan dari kedua belah pihak, harga Boeing 787 akan naik sebesar USD 40 juta," ujar Kelly, dikutip dari CNBC, Kamis (12/3/2025).

Dalam skenario itu, Kelly menuturkan, sebagian besar maskapai kemungkinan besar akan beralih ke Airbus yang dapat memberi perusahaan itu peluang kuasai 75 persen-80 persen pangsa pasar global.

Kelly menuturkan, AerCap, perusahaan penyewaan pesawat terbesar di dunia, membeli 150 pesawat, helikopter, dan mesin cadangan tahun lalu dari Boeing.

Meskipun masih terlalu dini untuk menentukan dampak pasti dari meningkatnya ketegangan tarif, ekonomi global telah bereaksi terhadap rencana Presiden Donald Trump, dengan penambahan tarif terbaru sebesar 25% untuk impor baja dan aluminium yang mulai berlaku pada Rabu, yang mengakibatkan tindakan balasan cepat dari Uni Eropa.

Meskipun tahun ini penuh dengan masalah bagi Boeing, Kelly mengatakan Aercap, yang merupakan pembeli aset penerbangan terbesar di dunia, telah melihat peningkatan terkini dalam kualitas, keandalan, dan keamanan produk dari Boeing.

Menatap 2025 untuk Boeing, Kelly menekankanyang benar-benar dibutuhkan oleh produsen adalah uang tunai untuk mengirimkan pesawat dengan andal. Meskipun tahun ini merupakan tahun yang sulit bagi pembuat pesawat, Kelly mengatakan ia "tidak pernah ragu" untuk menggunakan pesawat Boeing dan proses manufaktur perusahaan telah meningkat pesat.

"Boeing telah membuat langkah luar biasa dalam hal kualitas, keselamatan, dan keandalan selama setahun terakhir," kata Kelly.

"Kami melihatnya karena kami berada di lantai pabrik membeli pesawat setiap hari," ia menambahkan.

Kelly juga mengatakan meskipun ada kekhawatiran akan resesi perjalanan udara dan melemahnya permintaan dari pendapatan Delta Air Lines, pihaknya tetap optimistis, dengan perusahaan terus melihat permintaan yang kuat secara keseluruhan. "Pertumbuhan yang lemah saat ini, telah didorong oleh biaya tenaga kerja, “kata dia.

Orang Terkaya India Beli Pesawat Boeing Super Mewah, Nilainya Fantastis

Miliarder asal India, Mukesh Ambani dilaporkan membeli sebuah unit pesawat Boeing 737 MAX 9 seharga lebih dari ₹1.000 crore. (Foto dok. Instagram.com/privatejets)
Miliarder asal India, Mukesh Ambani dilaporkan membeli sebuah unit pesawat Boeing 737 MAX 9 seharga lebih dari ₹1.000 crore. (Foto dok. Instagram.com/privatejets)... Selengkapnya

Sebelumnya, nama Mukesh Ambani kembali menjadi sorotan dunia maya, kali ini terkait pembelian aset mewah jet bisnis Boeing 737 MAX 9.

Postingan di akun Instagram privatejets mengungkapkan, orang terkaya di India itu membeli Boeing 737 MAX 9 pertama di negara tersebut seharga lebih dari ₹1.000 crore atau sekitar Rp 1,87 triliun.

"Mukesh Ambani, ketua Reliance Industries dan orang terkaya di India, telah mengakuisisi jet bisnis Boeing 737 MAX 9 pertama di negara itu, yang bernilai lebih dari ₹1.000 crore," tulis akun Instagram @privatejets, dikutip Kamis (6/3/2025).

Privatejets menuliskan bahwa, pesawat jarah jauh Boeing 737 MAX 9 yang terdaftar sebagai VT-AKV, menjalani modifikasi interior yang ekstensif di EuroAirport Basel-Mulhouse-Freiburg di Swiss sebelum tiba di Delhi pada 27 Agustus 2024 lalu.

"Jet ini dilengkapi fasilitas mewah, termasuk kamar tidur pribadi, lounge yang luas, dan sistem hiburan canggih, yang memastikan kenyamanan yang tak tertandingi untuk perjalanan jarak jauh," ungkap Instagram @privatejets.

Pendapatan Perusahaan Ambani

Sebagai informasi, Mukesh Ambani dikenal sebagai kepala yang mengelola Reliance Industries.

Mengutip Forbes, perusahaan itu menghasilkan pendapatan sebesar USD 120 miliar atau Rp1,9 kuadriliun, yang memiliki saham di bidang petrokimia, minyak dan gas, telekomunikasi, ritel, media, dan layanan keuangan.

Reliance didirikan oleh mendiang ayah Mukesh Ambani, yakni Dhirubhai Ambani. Dia dikenal sebagau seorang pedagang benang, pada tahun 1966 sebagai produsen tekstil kecil. Setelah ayahnya meninggal pada tahun 2002, Ambani dan adiknya Anil membagi-bagi kerajaan bisnis keluarga.

Layanan telekomunikasi dan pita lebar Reliance, Jio, memiliki 490 juta pelanggan. Pada Juli 2023, Reliance mendaftarkan divisi keuangannya, Jio Financial Services.

Bloomberg Billionaires Index menunjukkan, Mukesh Ambani memiliki kekayaan bersih senilai USD 81,5 miliar atau sekitar Rp1,3 kuadriliun.

 

Karyawan Boeing Akhiri Mogok 7 Minggu, Sepakat Naik Gaji 38%

Boeing 737 Next-Generation (Dok boeing.com)
Boeing 737 Next-Generation (Dok boeing.com)... Selengkapnya

Sebelumnya, para karyawan Boeing di Amerika Serikat (AS) telah menyetujui tawaran gaji terbaru dari raksasa penerbangan tersebut, dan akhirnya mengakhiri aksi mogok selama tujuh minggu yang merugikan perusahaan. Berdasarkan kontrak baru ini, karyawan Boeing akan menerima kenaikan gaji sebesar 38% selama empat tahun ke depan.

Menurut pernyataan dari serikat pekerja International Association of Machinists and Aerospace Workers (IAM), pekerja yang mogok dapat mulai kembali bekerja paling cepat hari Rabu atau selambat-lambatnya 12 November.

Dikutip melalui BBC, Rabu (6/11/2024) Sekitar 30.000 pekerja Boeing memulai aksi mogok pada 13 September, yang menyebabkan penurunan produksi yang signifikan di pabrik pesawat tersebut dan memperburuk krisis di perusahaan.

IAM menyatakan bahwa 59% dari pekerja yang mogok memilih untuk menerima kesepakatan baru ini, yang juga mencakup bonus satu kali sebesar USD 12.000 (sekitar Rp 187 juta) serta perubahan pada program pensiun pekerja.

"Melalui kemenangan ini dan aksi mogok yang memungkinkan tercapainya kesepakatan ini, anggota IAM telah berdiri teguh untuk memperoleh rasa hormat dan upah yang adil di tempat kerja," kata pemimpin serikat pekerja, Jon Holden.

Sebelumnya, serikat pekerja menuntut kenaikan gaji sebesar 40%, dan pekerja telah menolak dua tawaran sebelumnya dari perusahaan.

"Walaupun beberapa bulan terakhir ini sulit bagi kita semua, kita tetap bagian dari tim yang sama," ujar CEO Boeing, Kelly Ortberg.

"Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengembalikan Boeing pada kejayaan yang menjadikannya perusahaan ikonik." tambahnya.

 

 

Dibantu Pemerintah AS

Sebagai tanda keseriusan Gedung Putih terhadap mogok kerja di salah satu perusahaan paling penting di negara tersebut, Pelaksana Tugas Menteri Tenaga Kerja AS Julie Su terbang ke Seattle bulan lalu untuk membantu negosiasi.

Boeing telah berusaha memperbaiki keuangannya dan menghentikan mogok yang kini telah merugikan perusahaan hampir USD 10 miliar, menurut firma konsultasi Anderson Economic Group.

Pada bulan Oktober, bisnis pesawat komersialnya melaporkan kerugian operasi sebesar USD 4 miliar untuk tiga bulan yang berakhir pada akhir September. Pekan lalu, perusahaan meluncurkan penjualan saham untuk mengumpulkan dana lebih dari USD 20 miliar.

Langkah ini dilakukan setelah peringatan bahwa mogok yang berkepanjangan dapat menyebabkan penurunan peringkat kredit Boeing, yang akan membuat biaya pinjaman perusahaan meningkat.

Merumahkan Karyawan

Bulan lalu, perusahaan mengumumkan akan merumahkan sekitar 17.000 pekerja, dengan pemberitahuan PHK pertama yang diperkirakan akan dikeluarkan pada pertengahan November. 

Krisis terbaru di Boeing dimulai pada Januari dengan insiden ledakan mendadak di udara pada salah satu bagian pesawat penumpangnya. 

Bisnis luar angkasanya juga mengalami penurunan reputasi setelah kapal Starliner miliknya terpaksa kembali ke Bumi tanpa membawa astronot.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya