Aftech dan ISACA Kerja Sama Perkuat Keamanan Fintech

ISACA Indonesia Chapter dan Aftech sepakat untuk mengembangkan kerangka tata kelola cybersecurity demi mendukung tercapainya target pengembangan industri fintech nasional.

oleh Arief Rahman H diperbarui 21 Des 2021, 09:30 WIB
Diterbitkan 21 Des 2021, 09:30 WIB
Aftech dan ISACA Indonesia Chapter teken Nota Kesepahaman guna memperkuat keamanan di industri keuangan digital. (Dok ISACA)
Aftech dan ISACA Indonesia Chapter teken Nota Kesepahaman guna memperkuat keamanan di industri keuangan digital. (Dok ISACA)

Liputan6.com, Jakarta - Industri keuangan digital sedang jadi perhatian pemerintah guna mendorong inklusi keuangan digital. Dibalik upaya tersebut ada faktor keamanan digital yang juga perlu diperhatikan.

Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) dan The Information Systems Audit and Control Association (ISACA) Indonesia Chapter teken Nota Kesepahaman (MoU). Tujuannya guna memperkuat keamanan di industri keuangan digital.

ISACA Indonesia Chapter dan Aftech sepakat untuk mengembangkan kerangka tata kelola cybersecurity demi mendukung tercapainya target pengembangan industri fintech nasional. Kemudian, menunjang kegiatan yang mendorong literasi dan edukasi cybersecurity dan atau topik lainnya.

“Kolaborasi ini sangat penting, kami di ISACA Indonesia berupaya membantu berbagai pihak untuk bisa menciptakan lingkungan digital yang aman, handal dan nyaman, tentunya dengan pengelolaan IT GRC, Audit dan Cybersecurity. Masih banyak yang perlu di tingkatkan di Indonesia terkait ini," ujar President ISACA Indonesia Chapter, Syahraki Syahrir dalam keterangan tertulis, Selasa (21/12/2021).

Diketahui, Perjanjian kerja sama ini telah dilakukan pada tanggal 12 Desember 2021 dalam Indonesia Fintech Summit 2021.

ISACA Indonesia Chapter merupakan asosiasi nirlaba dan independen yang dijalankan oleh para relawan yang tergabung. Tujuannya untuk menyediakan layanan edukasi melalui aktivitas berbagi pengetahuan dan best practices, jaringan profesional, serta memberikan sejumlah manfaat lainnya bagi anggota di tingkat lokal.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Banyak Kasus

Fintech
Ilustrasi fintech. Dok: sbs.ox.ac.uk

Sementara itu, Chapter Secretary ISACA Indonesia Chapter, Richi Aktorian menyebut banyak kasus yang menghantui industri digital, termasuk fintech.

“Kita selama ini melihat banyak sekali kasus cybersecurity dan data breach, tentunya Fintech dan sektor jasa keuangan merupakan Industri yang perlu sama-sama diperhatikan, mengingat kepercayaan masyarakat yang harus kita jaga. Dengan kolaborasi ini semoga ISACA dan aftech dapat meningkatkan awareness mengenai pentingnya Cybersecurity di Indonesia," katanya.

"Kami berusaha untuk mengembangkan industri fintech dan ekonomi digital di Indonesia melalui kontribusi dan kolaborasi," imbuhnya.

 

Keuangan Digital Meningkat Pesat

Ilustrasi Fintech
Ilustrasi Fintech. Dok: edgeverve.com

Sektor ekonomi dan keuangan digital diprediksi akan meningkat pesat pada 2022. Hal ini disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam proyeksi keuangan digital tahun depan.

Perry menyebutkan digitalisasi sistem pembayaran, meningkatnya preferensi dan akseptasi masyarakat terhadap teknologi digital akan semakin mendorong pesatnya transaksi ekonomi digital. Selain itu juga mendorong akselerasi perkembangan fintech, dan digital banking kedepannya.

"Ini yang akan jadi sumber pertumbuhan ekonomi kedepan, gimana Kagama untuk dorong digitalisasi kewirausahaan, startup harus didukung dari bulak sumur, tapi berbagai dunia lain," kata dia dalam Webinar Kagama-Kafegama, Jumat (17/12/2021).

Di sektor digital, mengacu pada bahan paparannya, sektor E-commerce akan meningkat 31,4 persen menjadi Rp 530 triliun pada 2022 dari Rp403 triliun di 2021. Sementara, Uang Elektronik akan meningkat 16,3 persen menjadi Rp 337 triliun dari Rp 289 triliun pada 2021.

Sementara itu, Digital Banking diprediksi meningkat sebesar 21,8 persen menjadi Rp 48 ribu triliun pada 2022 dari Rp 40 ribu triliun di 2021.

"Harapan, optimisme tahun depan ekonomi keuangan digital nasional akan meningkat pesat," katanya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya