Kejar Net Zero Emission di 2060, Indonesia-Jepang Jalin Kerja Sama Transisi Energi

Indonesia dan Jepang menjalin kerja sama bidang energi guna merealisasikan transisi energi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 10 Jan 2022, 14:24 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2022, 14:20 WIB
Ilmuwan AS: Juli Tercatat Bulan Terpanas di Bumi
Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim global dan dampak dari fenomena cuaca El Nino, berada di balik rekor suhu panas itu.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melakukan penandatanganan kerja sama (Memorandum of Cooperation/MoC) tentang Realization of Energy Transitions bersama Menteri Ekonomi, Perdangangan, dan Industri (METI) Jepang Hagiuda Koichi pada Senin, 10 Januari 2022.

Penandatangan ini dimaksudkan memfasilitasi kerja sama energi antara kedua pihak guna merealisasikan transisi energi.

"Terima atas inisiatif terlaksananya kerja sama dan penandatangan MoC ini. Ini tentu saja upaya yang luar biasa dari pihak Jepang," kata Arifin usai penandatangan MoC di Gedung Heritage Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (10/1/2022).

Pelaksanaan transisi energi di Indonesia, sambung Arifin, perlu mendapat dukungan dari mitra internasional demi target pencapaian Net Zero Emission (NZE) di 2060. 

"Kami mengundang partisipasi investor supaya bisa mendukung program Indonesia. Beberapa perangkat kebijakan yang kami lakukan adalah memberikan kemudahan berbisnis dan menyiapkan Rancangan Peraturan Menteri ESDM terkait tarif EBT," jelasnya.

Arifin mengakui, sektor energi dipastikan akan menghadapi tantangan besar di masa mendatang. Masih ada kecenderungan akan tingginya ketergantungan energi fosil. Adanya kerja sama ini diharapkan mampu menjadi proses alih teknologi demi mewujudkan percepatan transisi energi. 

"Indonesia dan Jepang bisa mengembangkan bersama-sama teknologi Carbon, Capture, Utilization, and Storage (CCUS) dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Indonesia," kata Arifin.

Sementara Menteri Ekonomi, Perdangangan, dan Industri (METI) Jepang, Hagiuda Koichi, menyambut baik kerjasama guna membantu mempercepat pencapaian proses transisi energi di Indonesia. 

"Jepang ingin membantu merealisasikan target tersebut melalui kerangka Asia Energy Transition Inisiative," ujar Haguida.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Transisi Energi

Ilustrasi perubahan iklim
Ilustrasi perubahan iklim (AFP)

Adapun rincian kerja sama yang disepakati dalam MoC, yakni penyusunan roadmap transisi energi menuju emisi net-zero berdasarkan target nasional masing-masing, pengembangan dan penyebaran teknologi yang berkontribusi pada transisi energi yang realistis antara lain hidrogen, bahan bakar amonia, carbon recycling, dan CCS/CCUS.

Kemudian, mendukung upaya dalam forum multilateral untuk mempercepat kerja sama teknologi yang berkontribusi pada transisi energi yang realistis, dan dukungan untuk pengembangan kebijakan, pengembangan sumber daya manusia, dan berbagi pengentahuan tentang transisi energi dan teknologi yang digunakan.

Pada tataran teknis, saat ini tengah berlangsung studi bersama antara Mitsubishi Indonesia Reperesentative dengan Puslitbangtek Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS mengenai co-combustion fuel ammonia pada PLTU. 

Studi yang dijadwalkan selesai pada Januari 2022 ini bertujuan untuk menilai kelayakan teknis dan ekonomis penggunaan ammonia untuk mensubstitusi sebagian batubara sehingga umur operasional PLTU dapat dipertahankan.

"Dengan senang hati saya sampaikan bahwa Jepang telah menjadi mitra penting bagi perjalanan Indonesia menuju transisi energi. Dengan dukungan nyata, kami percaya untuk mencapai NZE 2060, dengan tetap menjaga keamanan, akses, dan keterjangkauan energi," tutup Haguida.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya