Akselerasi Produksi Sumur Minyak, SKK Migas Bangun Aplikasi Monitoring

SKK Migas melakukan monitoring ketat terhadap percepatan produksi sumur-sumur minyak yang dibor

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Jan 2022, 20:30 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2022, 20:30 WIB
Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melakukan monitoring ketat terhadap percepatan produksi sumur-sumur minyak yang dibor, dengan membangun aplikasi monitoring pembangunan well connection/flowline yang terintegrasi dengan Integrated Operation Center (IOC) SKK Migas.

Adanya aplikasi tersebut, diharapkan pengawasan akan dapat dilakukan lebih mudah, terintegrasi, transparan dan mendukung proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan efisien guna percepatan onstream sumur-sumur bor tersebut.

Sebagai kick off penggunaan aplikasi tersebut, SKK Migas melakukan sosialisasi kepada 34 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang memiliki program pemboran sumur pengembangan di 2022. Sosialisasi dilaksanakan secara daring Kamis (13/1/2022) hari ini, diikuti oleh 194 peserta dari SKK Migas maupun KKKS.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan, aplikasi monitoring well connection/flowline ini memberikan manfaat kepada KKKS agar proses koordinasi jadi semakin efisien..

Sebelumnya, ketika masih dilakukan secara manual, fungsi terkait di SKK Migas dan KKKS menyampaikan laporan yang kemudian dilakukan integrasi secara manual. Proses administrasi ini akan memakan waktu dalam melakukan konsolidasi, serta tidak memberikan dukungan untuk melakukan pengambilan keputusan secara cepat.

"Pembangunan aplikasi monitoring well connection dan flowline adalah salah satu upaya SKK Migas melakukan simplifikasi proses, menciptakan data yang terintergrasi dan akurat. Ini adalah bagian dari pelaksanaan program-program dalam rencana dan strategi (Renstra) Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0 untuk mencapai target jangka panjang 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD)," terangnya, Kamis (13/1/2022).

Dalam laporannya, Kepala Divisi Operasi Produksi SKK Migas Bambang Prayoga menyampaikan ,kasi ini dibangun sejak Oktober 2021 dan selesai di akhir tahun 2021 dengan harapan agar dapat diaplikasikan sejak awal tahun Ini.

"Sosialisasi diawal bulan Januari 2022 ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi upaya mempercepat realsiasi produksi sumur-sumur yang ditajak di tahun 2022," ungkapnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tak Mudah

Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Bambang menekankan, tentu implementasinya tidak akan mudah. SKK Migas akan terus melakukan pendampingan ke KKKS dan penyempurnaan terhadap aplikasi itu sendiri. Aetelah digunakan dan mendapatkan feedback dari rekan-rekan SKK Migas dan KKKS yang menggunakan aplikasi itu sebagai tools monitoringnya.

Pada aplikasi ini disiapkan juga pengingat kepada KKKS jika belum melaporkan progressnya secara periodik. Notifikasi pengingat tersebut tidak hanya dikirimkan ke person in charge (PIC) KKKS yang ditugaskan untuk mengelola akun KKKS di aplikasi ini, tetapi dikirimkan pula ke SKK Migas.

"Sehingga dapat dilakukan pengawasan secara otomatis dan jika diperlukan SKK Migas dapat mengirimkan surat kepada pimpinan KKKS jika dirasakan perkembangan dan pengelolaan akun KKKS di aplikasi ini dirasakan lambat dan tidak optimal," kata Bambang

Dengan aplikasi ini diharapkan terdapat percepatan put on production (POP) sumur yang di bor pada tahun berjalan dan juga makin berkurangnya sumur sumur yang carry forward (CF) ke tahun berikutnya. Sehingga akan ada penambahan volume lifting migas untuk membantu dalam mencapai target nasional 2022.

"Pada Aplikasi juga ini tidak hanya memonitor hal terkait hambatan teknis teknis, tetapi juga hambatan non teknis, semisal aspek perizinan, tanah dan lainnya. Sehingga dengan cepat fungsi terkait di SKK Migas dan KKKS dapat melakukan koordinasi agar masalah dapat diselesaikan," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya