Sri Mulyani Ungkap Kondisi KPPN Sebelum Reformasi: Banyak Calo Anggaran dan Praktik Manipulasi

Menurut Sri Mulyani, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) memiliki citra buruk pada periode sebelum 2007.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jan 2022, 12:45 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2022, 12:45 WIB
Menkeu Sri Mulyani Hadiri Seminar Nasional Nota Keuangan APBN 2020
Menkeu Sri Mulyani memberi sambutan pada Seminar Nasional Nota Keuangan RAPBN 2020 : Mengawal Akuntabilitas Penerimaan Negara di Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2019). Sri Mulyani menjelaskan kondisi ekonomi global diselimuti awan hitam. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bercerita, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) memiliki citra buruk pada periode sebelum 2007. Hal ini terjadi karena di KPPN kerap terjadi transaksional yang merugikan negara. Bahkan ada calo-calo anggaran hingga praktik manipulasi.

"Saya melihat sendiri dan merasakan bagaimana KPPN itu tempat transaksional yang tidak bagus, muncul calo-calo anggaran, antrian ketidakpastian, dan manipulasi," kata Sri Mulyani dalam Arahan pada Hari Bakti Perbendaharaan ke-18 Tahun 2022, Jakarta, Kamis (27/1/2022).

Sri Mulyani pun kemudian menjalankan reformasi. KPPN dijadikan sebagai percontohan perbaikan. Perlahan tapi pasti, selama 4 tahun sejumlah perbaikan dilakukan.

"Pelajaran yang luar bisa sejak 2007-2011, sesudahnya KPPN menjadi lengkap. Saya harap itu tidak sekedar momen sejarah yang berlalu begitu saja bagi Dirjen Perbendaharaan," kata dia.

Sri Mulyani meminta agar perubahan tersebut diterjemahkan pada sikap para pegawai untuk bisa bekerja lebih baik lagi. Perkantoran perbendaharan menjadi wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi yang baik.

"Saya ikut bangga dan selamat kepada jajaran Dirjen Perbendaharaan yang ikut berpartisipas, menjadi pelaku dan menjadi inisiator buat terjadinya hal tersebut," kata dia.

"Termasuk dirjen sebelumnya dan kanwil dan para kepala kantor yang telah membimbing dan transformasikan sehingga wajah Kementerian Keuangan berubah," sambungnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tidak Bergejolak

Bendahara negara ini ikut bersyukur karena selama proses perubahan dan perbaikan di sistem internal tidak menimbulkan gejolak yang berarti. Apalagi proses transformasi dilakukan dalam kurun waktu yang tidak sebentar dan dengan berbagai peralihan seperti antar kabinet hingga antar pemerintahan.

"Ini prestasi dan patut Anda semua dicatat dan disampaikan karena tidak mudah mengubah sistem menjadi sistem yang baik dengan tanpa gejolak dan disrupsi di pelayanan," kata dia.

Tak hanya harus diketahui masyarakat Indonesia, keberhasilan ini kata Sri Mulyani harus didengungkan kepada dunia internasional. Sebab banyak sekali negara dunia yang sedang, akan atau baru memulai perubahan tetapi gagal. Sehingga cerita dari internal Kementerian Keuangan ini bisa menjadi inspirasi dan bukti perubahan sistem bisa dilakukan dan menghasilkan tata kelola yang akuntabel dan transparan.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya