Indonesia Target Bebas dari Jebakan Negara Pendapatan Menengah di 2030

Menko Airlangga Hartarto target Indonesia bebas dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap) pada 2030 sampai 2035 mendatang.

oleh Tira Santia diperbarui 10 Mar 2022, 13:10 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2022, 13:10 WIB
FOTO: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kuartal III 2020 Masih Minus
Pemandangan deretan gedung dan permukiman di Jakarta, Rabu (1/10/2020). Meski pertumbuhan ekonomi masih di level negatif, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyebut setidaknya ada perbaikan di kuartal III 2020. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan Indonesia bisa terbebas dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap) pada 2030 sampai 2035 mendatang.

"Kita menargetkan ditahun 2030 sampai dengan 2035 Indonesia lolos dari middle income country," ujarnya dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2022, Kamis (10/3).

Untuk mencapai target tinggi tersebut, kata Airlangga, pemerintah perlu menjaga tren pemulihan ekonomi nasional pasca terdampak pandemi Covid-19. Antara lain dengan melakukan reformasi struktural melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Selain itu, Pemerintah juga terus memperbaiki regulasi sektor perdagangan internasional Indonesia.

Misalnya mendukung kemudahan ekspor dan impor, perluasan pasar dan akses pasar, pembiayan dan penjaminan aktivitas ekspor, hingga dukungan kebijakan anggaran pemerintah daerah dalam bidang perdagangan internasional.

"Kemudian pemerintah juga menambah pagu KUR untuk kebangkitan UMKM," imbuh Airlangga.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Perbaikan Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2017  Optimis Capai 5,3 Persen
Pemandangan gedung-gedung bertingkat di Ibukota Jakarta, Sabtu (14/1). Hal tersebut tercermin dari perbaikan harga komoditas di pasar global. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Berbagai dukungan tersebut, telah mendukung perbaikan ekonomi riil Indonesia. Hal ini tercermin dari meningkatnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mencapai 113,10 di awal 2022.

"Selanjutnya, PMI Manufaktur Indonesia juga tetap berada di atas 50," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya