Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai, saat ini dunia tengah menghadapi paradigma baru di sektor perekonomian. Pernyataan itu muncul setelah ia melihat perkembangan ekonomi digital seperti bitcoin, aset kripto dan sebagainya yang makin digandrungi.
Bahkan, Bamsoet beranggapan, kehadiran pihak otoritas tertinggi di sektor moneter dan jasa keuangan, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) nantinya sudah tidak terlalu diperlukan lagi.
"Bisa saja OJK, BI nantinya tidak diperlukan lagi, karena sistem keuangan dunia telah berubah," kata Bamsoet di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Jumat (1/4/2022).
Advertisement
Argumen itu diberikannya lantaran transaksi ekonomi di dunia metaverse semakin kencang. Menurut dia, bisa saja rupiah, dolar dan alat tukar lain nantinya tergantikan oleh mata uang digital.
"Kita masuk ke dunia yang berubah sama sekali. Dunia dimana alat tukar atau transaksinya tidak lagi seperti saat ini. Tidak ada rupiah, dolar, euro, yang ada adalah alat bayar lithium, bitcoin, dan seterusnya," tuturnya.
"Ini tantangan. Sekarang ini dunia tidak lagi dibatasi batas negara maupun batas uang. Pada saatnya kita akan miliki alat bayar yang sama," seru dia.
Baca Juga
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rupiah Digital
Atas dasar tersebut, Bamsoet lantas mengapresiasi upaya Bank Indonesia yang mau beradaptasi dengan zaman lewat rencana peluncuran rupiah digital.
Menurut dia, itu merupakan langkah tepat untuk dipertontonkan kepada dunia lewat forum G20. Dimana pada saat bersamaan, seluruh bank sentral dunia dan menteri keuangan dari berbagai negara bakal menyiapkan kertas kerja soal ekonomi digital.
"Mau tak mau kita harus beradaptasi dan mengikuti arus perkembangan zaman," imbuh Bamsoet.
Advertisement