Hengkang dari Rusia, Shell Harus Rela Hilang Aset Rp 71,8 Triliun

Shell mengumumkan penurunan nilai aset hingga USD 5 miliar atau Rp 71,8 triliun terkait dengan keputusannya keluar dari Rusia.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 07 Apr 2022, 18:43 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2022, 17:40 WIB
Ikon Shell
Shell mengumumkan penurunan nilai aset berkisar USD 4 dan USD 5 miliar setelah keluar dari Rusia. (Foto: telegraph.co.uk)

Liputan6.com, Jakarta - Shell mengumumkan penurunan nilai aset berkisar USD 4 dan USD 5 miliar atau setara Rp 71,8 triliun setelah gulung tikar dari Rusia. 

Pengumuman tersebut semakin menyoroti potensi dampak keuangan bagi perusahaan minyak negara Barat yang keluar dari Rusia karena konflik di Ukraina.

"Untuk hasil kuartal pertama 2022, dampak pasca pajak dari penurunan nilai aset disebabkan oleh berbagai biaya tambahan (misalnya penghapusan piutang, kerugian kredit, dan perubahan kontrak) yang berkaitan dengan aktivitas di Rusia diperkirakan berkisar USD 4 hingga USD 5 miliar," kata Shell dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNBC International, Kamis (7/4/2022).

Shell melanjutkan, penurunan nilai aset setelah pajak pada kuartal pertama ini tidak akan memengaruhi pendapatan perusahaan.

"Biaya ini diyakini dapat diidentifikasi dan oleh karena itu tidak akan memengaruhi penghasilan yang disesuaikan," jelas Shell.

Perusahaan AS tersebut akan mengeluarkan laporan pendapatan kuartal pertamanya pada 5 Mei mendatang.

Harga saham Shell turun 1,8 persen di awal perdagangan Kamis (7/4). Perusahaan itu sebelumnya telah menyatakan bahwa writedown aset di Rusia bernilai sekitar USD 3,4 miliar.

Pada 8 Maret 2022, Shell terpaksa meminta maaf karena membeli pengiriman minyak dari Rusia dengan diskon besar-besaran dua pekan setelah pecahnya konflik di Ukraina. 

Tak lama setelah itu, Shell mengumumkan tidak akan lagi membeli minyak mentah dari Rusia dan akan menutup stasiun layanan, bahan bakar penerbangan dan operasi pelumas di negara itu.

Harga BBM Shell Ikut Naik Susul Pertamax, Ini Rinciannya

SPBU Shell Modular komersial pertama di Indonesia, terletak di Jombang, Jawa Timur. (Dok Shell)
SPBU Shell Modular komersial pertama di Indonesia, terletak di Jombang, Jawa Timur. (Dok Shell)

Shell Indonesia ikut menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai 2 April 2022. kenaikan BBM yang dijual oleh Shell Indonesia ini menyusul kenaikan harga BBM yang dijual oleh PT Pertamina (Persero).

Dikutip dari laman resmi Shell Indonesia, kenaikan harga BBM Shell terjadi di semua jenis BBM dan di beberapa area penjualan.

Shell Super atau BBM dengan RON 92 semula di patok Rp 12.500-12.990 per liter. Mulai 2 April, BBM jenis ini naik menjadi Rp 16.000 per liter.

Sedangkan untuk Shell V-Power atau RON 95 yang semula di harga Rp 13.500-14.500 per liter menjadi Rp 16.500 per liter.

Kemudian untuk Shell V-Power Diesel (CN 51) semula di angka Rp 13.750 per liter. Saat ini harga diesel tersebut naik menjadi Rp 18.100 per liter.

Untuk Shell Diesel Extra (CN 53) yang semula di harga Rp 13.150 per liter di Jawa Timur dan Rp 13.300 per liter di Sumatera Utara naik menjadi Rp 17500 per liter di Jawa Timur dan Rp 17.500 per liter di Sumatera Utara.

Paling mahal adalah Shell V-power Nitro+ (RON 98) yang semula di harga Rp 14.990 per liter menjadi Rp 18.040 per liter.

Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya