Ekonom Indef: Sektor Pertanian Tumbuh dan Jadi Bantalan Ekonomi Nasional

Ekonom Senior Indef, Bustanul Arifin mengapresiasi kebijakan dan program yang dijalankan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) selama tiga tahun terakhir.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 08 Jun 2022, 19:34 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2022, 19:34 WIB
Kementan Targetkan 8,2 Juta Hektare Sawah untuk 20 Juta Ton Beras
Petani menanam padi di persawahan di kawasan Tangerang, Kamis (3/12/2020). Kementerian Pertanian menargetkan pada musim tanam pertama 2020-2021 penanaman padi mencapai seluas 8,2 juta hektare menghasilkan 20 juta ton beras. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Berbagai kebijakan dan program yang telah dijalankan Kementerian Pertanian (Kementan) selama tiga tahun terakhir mendapat apresiasi dari ekonom Senior Indef, Bustanul Arifin. Menurutnya, sektor pertanian tumbuh 1,84 persen dan menjadi bantalan resesi selama pandemi covid 19.

"Kalau tidak ada pertanian mungkin krisis benaran. Jadi apresiasi kepada Pak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo) karena pertanian menjadi bantalan ekonomi nasional," ujar Bustanul, Rabu, 8 Juni 2022.

Bustanul mengatakan, perekonomian Indonesia sejauh ini terus mengalami perbaikan yang sangat positif, dimana Tahun 2021 Indonesia tumbuh 3,69 persen. Di sisi lain, ketersediaan beras pada produktivitas 2021 juga mulai meningkat.

Meski demikian, Bustanul berharap agar pemerintah terus meningkatkan skala kerjanya, terutama di dalam menghadapi geopolitik global yang saat ini terfokus pada konflik Rusia-Ukraina. Perang senjata kedua negara itu telah berdampak pada kenaikan harga-haraha di dunia.

"Rekomendasi saya untuk pangan nasional adalah di dalam menghadapi geopolitik dan geostrategi global yang telah menaikan harga pangan secara spesifik di Indonesia harus diantisipasi agar kondisinya lebih baik lagi," katanya.

 

 

Pendampingan dan Pemberdayaan Petani

Kunjungi Bandung, Mentan SYL: Tiada Hari Tanpa Tanam dan Panen Padi
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan panen padi di Kabupaten Bandung. (Foto:Dok.Kementerian Pertanian RI)

Selain itu, Bustanul berharap agar pemerintah terus melakukan pendampingan kepada para petani di semua desa dan sentra. Kemudian meningkatkan skala teknologi dengan menurunkan mekanisasi.

"Pendampingan dan pemberdayaan petani pada pertanian presisi, digitalisasi rantai nilai pangan, perubahan teknologi dan inovasi ekosistem harus ditingkatkan," katanya.

Stok Bahan Pokok

Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) tak menampik jika salah satu upaya mendorong sektor pertanian yang maju, mandiri, dan modern dengan penggunaan Alat Mesin Pertanian (Alsintan).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menegaskan bahwa kebutuhan 12 bahan pokok yang selama ini dijaga Kementan dalam kondisi aman dan cukup. Tidak ada kekurangan apalagi kelangkaan.

Hanya saja kata dia, ada empat komoditas yang dilakukan impor. Pertama, daging, kedua gula, ketiga kedelai dan keempat bawang putih.

"Ada 12 komoditas yang kita jaga yaitu beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, minyak goreng dan lain-kain. Posisi strategi pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan 273 juta penduduk dipastikan cukup. Tapi yang perlu diingat juga bahwa pertanian telah membuka lapangan kerja dan memperkuat neraca perdagangan Indonesia," katanya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya